Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

---Wanita-Wanita Cantik, Sahabatku---

e NURULITA SARI pertama kali bertemu, kesan nya :"ni orang kok ceria banget ya? jalannya selalu semagat, tebar senyum sana sini, say 'hi' kanan kiri.." kesini nya malah ketauan, lita tu suka galau juga. tapi punya cara sendiri untuk mengatasinya seperti menyendiri di kampus, lama-lama mandangin hujan atau dengerin musik. mafo nya adalah bakso n pisang bakar coklat. keterangan lebih lanjut, hubungi orang nya sendiri.. WIDA WARDATI HUMAIRO cewek yang suka warna ungu ini adalah cewek yang lembuuut banget. dulunya sih dia anak yang tomboy. hobi nya, ya yang berhubuungan dengan ketomboyan seperti manjat-manjat, lari-lari, main kelereng dll, tapi itu dulu.. sekarang ia menjelma jadi gadis sesuai dengan namnya, wardati humairo, mawar yang kemerah-merahan. CATUR PUTRI PANGESTIKA :    FIKRI MUKHLISINA LATIEF anak pinter satu ini, si calon dokter hewan adalah  sahabatku yang dewasa. meski begitu, ia tetap sama narsisnya dengan kami. pecinta korea juga

ketika ku ditanya mimpi

Biamillahirrahmanirrahiim... Bercerita tentang mimpi, sama halnya berangan-angan untuk masa depan. Bukan berangan-angan tepatnya, tapi merakit sesuatu yang diinginkan. Banyak hal yang ada dikepala ketika mimpi itu dipertanyakan. Begitulah aku dulu, tapi tidak saat ini. Ketika jalan-jalan itu mulai ku singkap. Kurambah rumput-rumput liar yang menghalangi, meski sampai kini, jalan itu belum terang dan nyata. Selalu ada pertanyaan, ada apa di balik pagar rumput yang hendak ku rambah? Bahayakah? Bahagiakah? Berani bermimpi, pertama kali aku lakukan ketika memutuskan untuk masuk IPB. Anak kampung yang tinggal jauh di  pelosok pulau Sumatera, di kelilingi bukit-bukit Maninjau layaknya berada di selimut hangat yang sungguh enggan untuk di lepaskan. Persis seperti katak dalam tempurung, buta akan dunia. Hingga hari itu, aku terjaga, ku lepaskan kebahagian berkumpul dengan keluarga, bermain dengan beningnya air danau maninjau, dan untuk tak lagi menyaksikan mentari meningalkan jingga d

HARI UNTUK IBU

hari ini, rinduku terlampiaskan...aku bisa mendengar suara ibu,setelah beberapa hari belakangan tak pernah di telfon apalagi menelpon. " ibu, udah terima sms dari ika kan?" " iya, udah. ibu senaaang banget. tadi tu, guru-guru lagi ngumpul, bilang kalo  mereka dapat sms hari ibu dari anak-anaknya...awalnya ibu sedih, karena ika gak sms, tapi eh ternyata sms dari ika masuk...ibu senang banget..." waaaahh, ibu juga gak tahu betapa senangnya aku mendengar cerita ibu. betapa perhatian kecil di moment-moment spesial mampu membuat ibu bahagia.. meski bagiku setiap hari adalah hari ibu, tapi perlu satu waktu yang berkesan untuk mengungkapkannya..... "lembut ku kenang kasihmu ibu, di dalam hatiku kini menanggung rindu..." (hafalan shalat delisa) Ibu ku sayanng, mungkin aku bukan lah anak yang sempurna sesempurna doa-doamu untukku... mungkin ku juga bukan anak yang baik, sebaik belaimu dalam hidupku... Aku kadang menangis, menahan satu rindu...

Ketika Mayorku AGH dan Minorku Eksyar

oke, seperti yang udah teman-teman ketahui, di IPB ada yang namanya sistem mayor-minor. mayor adalah jurusan utama, sedangkan minor adalah jurusan yang di ambil untuk memenuhi kekurangan sks. minor, boleh diambil dari jurusan apa aja. dan aku memilih ekonomi syariah. yang artinya, selama tiga tahun kedepan, selain belajar tentang ilmu bercocok tanam dan budidaya, aku juga akan belajar tentang ekonomi islam. nah, entar pas wisuda, selain gelar sarjana dari mayor ku, diijazah akan tertulis keterangan bahwa aku sudah menyelesakan program minorku, kayak gelar ganda gitu deh katanya. kenapa harus eksyar? bukankah gak ada hubungannya dengan mayor ku? di eksyar juga jarang disebut-sebut kata-kata atau istilah pertanian seperti tugalan, bibit, cangkul dll. teman-teman yang lain mengambil eksyar alasannya biar bisa kerja di bank. nah, kami yang dididik untuk jadi petani setelah lulus nanti, apakah juga akan ikut-ikutan jadi banker? mungkiin ya, mungkin saja tidak. semua ada jalannya ka

berawal dari cinta #1

  Ketika ku bilang Faperta, ini bukan tentang AKU atau KAMU, kawan..ini tentang KITA... oke, sebelum kita membanggakan diri sebagai anak pertanian, mari kita intip dulu kehidupan petani yang sebenarnya. Kukuruyuuuukkkk... bunyi alarm yang selalu tepat waktu dan setia membangunkannya dipagi yang dingin..beranjak kebelakang, membasuh muka, menyiram tiap-tiap pori dengan kesucian air wudhu..membentang sajadah Allahuakbar.. sebelum fajar mengintip, ia siapkan perlengkapan 'perang'...cangkul, kored, caping dan sebotol air minum.. lantas menuju meja makan dan menyantap hidangan sederhana dari kebun sendiri..nasi, sayur, telur.. Alhamdulillah.. pelan-pelan, ia pamitan pergi, menyusuri jalan-jalan setapak,pematang yang masih berembun, dan jangkrik yang masih setia mengalunkan melodi alam.. ia tiba, menyaksikan hamparan padi menguning, dihias sapuan emas mentari pagi yang mulai bergerak mendekati batas cakrawala..rasa haru, mengingat ini adalah buah kerjanya selama beberap

...aku masih punya rasa...

Tadi malam, Aku jadi orang yang sangat 'perasa'...entahlah, mungkin karena ejekan itu berasal dari orang yng selama ini aku hormati dan aku selalu percaya dia akan menjaga perasaan orang lain.. tapi ternyata tidak, dia sama seperti yang lain.. semua teman bilang,"jangan dimasukin kehati"...udah, selama ini memang gak pernah aku masukin hati, bahkan tak aku ambil pusing setiap rasa minder itu menyergapku..tapi apa? toh aku juga seorang manusia..hati ku bukan terbuat dari batu yang setiap saat bisa terus-terusan didera dengan ejekan..bahkan, batu yang keras sekalipun, akan tetap berlubang jika setiap saat ditetesi dengan air... apa aku salah, kalau malam itu, aku menangisi kekuranganku? kekurangan yang bukan berasal dari aku atau orang tuaku..kekurangan yang sering kali dijadikan bahan tertawaan...aku senang melihat teman-teman bisa tersenyum gara-gara aku, bahkan bila itu tentang kekuranganku..tapi tetap saja, aku bukan malaikat..ada masanya dimana pera