Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Bila Rindu Mulai Menyapa

terngiang kembali ucapan guruku disuatu hari yang kering, dingin berangin. menjadi anak rantau itu harus kuat. kuat menahan perasaan. kuat mengimbangi rasa sakit. kuat menjadi ia yang tak biasa. sungguh, mahasiswa itu harusnya tak boleh pulang hingga ia menyelesaikan tugasnya. empat tahun, bukan waktu yang singkat. baru satu tahun kurang, dan masih ada dua tahun lagi. harus kuat. mengentas rindu pada pangeran kecilku yang tengah menjalani masa emasnya. menahan rasa melihat ia bertingkah lucu dan tak disangka-sangka. harus sanggup. manahan rindu pada jagoanku yang tampan. sangat ingin menjaganya dari sakit yang menyakitkan. mengelus lembut rambutnya sambil bercerita tentang perjalanan masa remajanya. harus bisa. memendam rindu pada pahlawan kecilku yang tegas. melihat ia berseragam abu di pagi hari dengan membawa cerita disore hari,berjalan dikeramba sambil memberi makan ikan-ikan kecil kami. harus rela. membungkus rindu untuk mawarku yang tengah merekah dan butuh petunjuk

bidadariku, ada apa?

bukan bidadari sungguhan rindu ku torehkan lagi sebuah cerita disini..meski sebagian orang berfikir itu tak penting dan sungguh tak menarik. biarlah kali ini, izinkan aku bercerita tentang dia, seorang bidadari.. bidadariku kini sedang dalam masalah, dia memang tak pernah mengatakannya, karena bidadariku itu kuat. ia tak pernah mengeluh, dihadapanku. ia, bidadariku yang begitu anggun berkerudung putih, hidungnya yang mancung, kulitnya yang putih, pun lesung pipinya yang menawan. aku sungguh terpesona dan kadang berfikir, hidup seperti apa yang berani jahat padanya? ah tidak, baginya, tak ada yang jahat. ini hanya skenario terbaik yang harus dijalani. 'Terbaik', ketika kita mampu bersyukur. ya, seperti dia yang selalu tersenyum. tapi belakangan, aku rasakan ada yang beda, senyum itu, meski selalu mengembang, tapi tak setegar dahulu. kata-kata itu, tak sesemangat ketika ia membacakan puisi di panggung. dia kini berbeda, kawan. kemarin aku angkat

Untuk Saudariku yang Paliiiinggg Anggun.. ^^

Lelah? Pasti. Bahkan jika bukan dirimu yang mengembannya. Menyerah?  Bukan. Karena komitmenmu untuk bertahan. Walau akhirnya Kau harus berkata ‘capek’ mengingat, Lelahmu ketika harus mengurus begitu banyak kepala. Lelahmu ketika mereka bawel bertanya pun jua tugas akademik yang mendera mungkin mereka tak pernah mengerti si Plegmatis maka kita coba memahami dia yang koleris  bukan kini, tapi nanti, semuanya tak ayal menjelma romantis. meski diawal selalu berhias tawa dan tangis. dan kau, selalu lulus uji, Saudariku... *** Kawan,andai mentari esok, enggan bersinar Jangan terus kaumenutup mata Karna di belokan sana Cahaya masa depan Menyingsing menyambut kedatanganmu Kawan, ketika kau gamang menatap gelombang kehidupan Jangan lantas kau menunduk dan berpaling Ada aku dan genggaman tangan kita Yang kan jadi dayung bagi perahu perjuanganmu Kawan, jika cinta yang semu telah mengkhianatimu Membuatmu terluka dan

Ia Datang!

Adakah yang tahu kapan ia akan datang? Adakah aba-aba, ia akan mengetuk pintuku hari ini? jangan pedulikan cukup bersiap nantikanlah berfikirlah, ditengah malam yang  syahdu membalas rindu pada Tuhanmu, adakah kau disana? ingatlah, dipagi yang cerah mengusung zikir mengagung Tuhanmu, adakah kau disana? ditengah terik mentari dan semangat tinggi mengibar panji agama ini, adakah kau disana? pun ketika petang menjelang, dalam iringan burung-burung pulang membawa pesan perdamaian, kebahagiaan, keselamatan, dapatkah kau rasakan? hingga mungkin bulan dihulu malam, luputkah dari pandangan? sadarilah, ia datang pada dirimu dengan aba-aba nyata.. Ia, Datang!!!

Pengemar dibalik Tirai

aku adalah penggemarmu dibaik tirai ketika tirai terurai, menutup panggung didepanku pun redup aku gemetar mengusap-usap telapak tangan kadang juga memola kursi, menanti kapan kau menampakkan diri? aku menanti sejak tadi dua puluh menit dari pintu tersingkap dan tiketpun ku dekap aku menghitung satu, dua, makin banyak yang mengelukanmu ada yang mengusap-usap telapak tangan, ada yang memola kursi mereka menanti aku adalah penggemarmu dibalik tirai yang menerka 'mu dibelakang sana berkaca matakah demi melihatku di sini? ku beritahu, aku adalah penggemarmu dikursi pojok paling belakang aku adalah penggemarmu yang ketika tirai dibuka menundukkan muka, malu bertemu mampukah kau lihat itu?

Kilas Balik #Ketika Aku Menjadi Adik Part 1

Masa penyambutan mahasiswa baru akan segera datang..adik-adik dari berbagai penjuru nusantara hadir berkumpul di kampus rakyat ini.. *hmm, kembali terbayang dua tahun yang lalu,ketika aku muncul dengan wajah polos, bahasa belepotan dan pengetahuan yang minim.. - disambut dengan OH (Open House) yang meriah, namun cukup membingungkan bagiku yang notabene asing dengan keramaian seperti ini.  - berkunjung ke stand nya Salam ISC...waaahh, ketemu sama kakak-kakak yang anggun dan baik-baik.. - berjalan dua banjar menuju asrama, dinanti acara penyambutan oleh pihak asrama.. - registrasi gedung di A3, melihat kamar baru yang terkesan sederhana dan lapang banget, tapi ketika dihuni, malah sempit terasa. empat orang dalam satu kamar 4x4. - berkenalan dengan teman-teman dari daerah-daerah yang berbeda, yang akan menjadi teman satu lorong di lorong 10. bellen, oma dian, ruth, iin, tante nindya, bude lisa, tya, deva, maya, putri, allysa.. - berkenalan dengan noona-noona jilbaber.

Tangis Neng di Usia 20 Tahun

Malam ini, dibawah rinai hujan dilingkup langit pekat menumpahkan semua rasa yang kami belum pernah alami entah apa itu namanya ketika tangis itu pecah dibahuku ketika hati ku begitu sakit mendengarnya ketika penyesalan menuntut pembelaan "kenapa malah membuatnya menangis??" sungguh, tak ada maksud untuk membuatmu merasa bersalah katakan lah, aku iseng mengerjaimu anggaplah ini proses agar keakraban kita dapat dikenang hitunglah, rasa itu adalah kado termegah dalam perjalanan ini "bukankah air mata itu juga adalah tanda? meski ia jarang hadir menyapa kebersamaan kita bukankah air mata itu adalah kedamaian? yang menghadirkan peluk erat terikat membiarkan kita begitu larut , menyelami kesalahan memahami kekurangan. aku, ingin menangis lagi bersamamu, dalam ruang syahdu rindu" # besok si neng udah berkepala dua juga besok, dimulailah pertualangan kami menjalani hari dengan cerita yang mungkin tak lagi kekanak-kanakan..atau mungkin, umur t

@faperta

horeeeeeeee...laporan fistum yang mengganggu jum'at ku yang syahdu akhirnya selesai dan menyingkir dari hidupku..hahahha (kejam banget kesannya..) sore ini, di himagron, berkumpul orang-orang yang menyenangi fistum dengan seabrek tugas, laporan pun resumenya...kita mahasiswa, mau tak mau, harus menikmatinya bukan? karna klo gak, kita akan bilang..'aaarrgghhh, gak kuaaattt...' >,< lantas kita menunduk tanpa mampu mengangkat kepala lagi.. jadi inget, waktu gathering dengan 48 kemarin, diceritain gimana kehidupan di departemen..eeehh, yang keluar malah cerita horor... hampir tiap hari jalan kaki 4 km ke tempat praktikum(pulang-pergi), panas-panasan, harus ngangkat cangkul + ngangkat2 air, disuruh mandi lumpur dll, yang intinya bikin maba jadi berfikir 2 kali untuk terus bertahan di departemen ini. heeee, karena merasa cerita udah mulai berlebihan, terpaksa deh ngomong gini, ' adik-adik, inti dari cerita diatas adalah ketidaknyamanan akan membawa keakraban..hahah