Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Iseng

Oke, Jadi Jumlah Jerawat si Neng  wida  adalaaaaahhhh......jeng..jengg....#rahasia. :D

kePURA-PURAan

Saya tahu, selama ini saya terlalu berpura-pura, seolah-olah tidak ada apa-apa. Tidak terjadi sesuatu pun yang nyatanya merubah hidup saya. ah, kepura-puraan. siapa sih didunia ini yang tidak pernah melakukannya? berpura-pura menjadi orang baik, orang tulus, orang ceria, orang kuat, orang tanpa beban berarti. bahkan terkadang kita melakukannya, berpura-pura sakit, berpura-pura tersiksa, berpura-pura tidak punya. aku tahu, ditahun-tahun ini, hidupku tak pernah 'baik-baik saja'.  ketenangan, kedamaian, kenyamanan, kebahagiaan. seolah hanya kepura-puraan. tuh kan, jadi ingat tentang ucapan salah seorang temanku, 'kamu itu palsu atika'. saat dia bicara seperti itu, aku marah, aku tak terima. bukan apa-apa. hanya saja dia benar. benar sekali. dan yang lebih menyakitkan, dia menyadarkanku akan hidupku sendiri. dia siapa? hanya teman yang baru aku kenal kemarin. begitu ketara kah kepura-puraanku? atau dia hanya menerka? ingin rasanya aku tak jadi makhl

**Mengucapkan selamat atas perayaan agama lain

#Diambil dari postingannya TERE-LIYE di FB... Saya akan sampaikan maksud dan tujuan ini dengan cerita saja. Seolah fiksi, tapi bentuk kongkretnya bahkan lebih cemerlang dibanding ini. Amat2 cemerlang malah, ketika akhlak yang sungguh baik, terpancar begitu indah dari seorang muslim, tanpa harus merusak akidah-nya. Karena sejatinya, saat seorang muslim memiliki akhlak tersebut, dia pasti akan mem buat nyaman siapapun di sekitarnya. Kita sebut saja Bambang. Orangnya biasa saja. Rajin shalat ke masjid, bergaul dengan tetangga, suka membantu, dan amat menyantuni fakir miskin serta anak yatim. Dia dikenal oleh banyak orang, satu kampung hafal dengan Pak Bambang ini. Terlebih kampung itu dihuni oleh warga heterogen. Beragam agama, banyak suku bangsa, kebiasaan, tumplek jadi satu. Saat tetangga sebelah rumahnya, Pak Sihombing, asli Batak, hendak pergi ke gereja di suatu hari Minggu, mobil tetangganya ini malah mogok, tidak bisa dibawa, Pak Bambang dengan senang hati memi

FLC ituuu, Sesuatu..

FLC, Future Leader Camp..berlangsung dalam dua minggu (minggu-sabtu-minggu)berturut-turut..diawali dengan seminar yang menghadirkan pembicara-pembicara hebat, ditutup dengan nge-camp di desa Laladon lama. tidak hadir begitu saja acara ini, banyak yang bilang masih prematur. prematur, bukan berarti gagal, hanya saja butuh usaha lebih untuk menyukseskannya. ya, sangat terasa. tantangan itu, hadir seakan menguji dari semua sendi. mulai dari panitia, acara, tempat, dana, pun juga peserta. tapi atas kekuatan kata Percaya, percaya kalau Allah selalu menyertai. satu-satu belenggu itu putus, buhul itu terurai. yup, mereka, orang-orang hebat yang membuat acara ini, sukses menghadirkan pembicara yang jarang sekali datang ke kampus kami. dengan sambutan yang sederhana namun menghadirkan kesan istimewa dihati pembicara, peserta apalagi panitia. dilanjutkan dengan pengalaman berharga bersama masyarakat laladon. kita belajar banyak disana. dimulai dengan menyapa ramah warga, hingga membangunk

Kilas Balik #Ketika Aku Menjadi Adik Part 2

sambungan yang kemarin itu lhooo.. cerita ketika aku telah berada di tingkat dua..ketika masih dianggap adik, meskipun sudah tidak di asrama, dan telah hadir mereka yang juga mencipta cerita di dimasa-masa bahagia. aku sudah di departemen AGH, Fakultas Pertanian. disambut lagi oleh kakak-kakak yang luar biasa dalam MPD (Kak lia, kak ilham, dan kak amy)..ditambah kakak-kakak dalam MPF (Kak eka dan kak kiki). subhanallah..dari MPD, ku temukan arti sebuah keluarga, ku mengerti kenapa kami harus jadi petani, kudapatkan kisah-kisah seru sebagai agronomis dan hortikulturis. berkenalan dengan kakak-kakak yang luar biasa ramah, dalam rangkaian kegiatan yang setiap kalinya selalu berkesan. dimulai dengan pengenalan ladang dan lapang, diselingi jingkrak-jingkrak nyanyiin theme song karna harus minta tanda tangan panitia, juga krasak-krusuk menyelesaikan atribut-atribut, juga mulai menghafal nama-nama teman yang akan melangkah bersamaku menghadapi masa-masa menyenangkan ini. dan yang pa

Ibunya Anak-Anak

Dalam sebulan ini, aku menjalankan amanah baru. amanah yang dulu nya jauh sekali dari bayanganku. Bahkan, tak pernah ada dalam catatan mimpi yang ingin aku gapai. Tapi begitulah, "Sesuatu yang kita anggap baik, belum tentu baik bagi kita. Begitu juga hal buruk, bisa jadi itu yang tebaik untuk kita." dan tentu saja, semua sudah diatur oleh Allah, semuanya kita sebut 'Skenario Terindah'... Sekretaris umum BEM A, mendampingi orang-orang hebat dalam satu tahun kepengurusan. Awalnya, aku ragu, sangat ragu. Apa aku mampu? dan seperti biasanya, ada Mba Ifa, ada Wida dan Mba Denok yang meyakinkanku.  Kepercayaan. Ya, semua bermula dari sana. Satu kata ajaib, yang membuatku akhirnya berkata 'YA'. Mba ku juga bilang, "Bukankah dengan posisi kamu bisa berbuat lebih untuk orang lain?" Kenapa harus ragu untuk berbuat baik?"  Ah, ya. aku pikir, ini lah jalanku. 'Menjadi ibu bagi anak-anak', kata kak Ratih. Mba Ifa juga bilang gitu.

Tipe Kepribadian Saya menurut IPERSONIC.NET

Saya tipe kepribadian: Idealis Pemimpi Tipe Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini. Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah. Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis

Fortuna Salsabila, Aku Rindu ^^

Fortuna Salsabila, indah sekali namanya. tapi itu bukan nama orang dengan nama panggilan 'tuna' atau 'bila'. itu adalah nama sebuah lembaga keputrian di SMA ku. Fortuna Salsabila itu berarti Forum untuk annisa Salsabila (mata air surga). biasa kita menyebutnya 'F Se' biar keren gitu. adalah pertama kali aku masuk SMA dan bertemu dengan forum seperti ini. lantas aku yang polos (?) bertanya, ini apa? ngapain aja? buat apa? bla..bla..bla..tapi semua hanya pertanyaan dalam hati. hingga hari ketiga MOS (Masa Orientasi Sekolah), kami yang putri dikumpulkan di mushala. diberi penjelasan oleh ibu guru agama seputar kewanitaan. diakhir sesi, dijelaskan lah oleh kakak kelas tentang Fortuna Salsabila. aku yang polos (masih gak nyadar diri), manggut-manggut gak ngerti#lho?..gimana mau dibilang ngerti, udah dibilang jadwal kumpulnya itu ketika yang cowok lagi jum'atan, eeehh diriku datangnya malah sesudah jum'atan. aduh..aduh..murid baru.. barulah, dipertem

YANG BARU DALAM HIDUPKU...

Dulu, pertama kali aku berdiri sini, aku adalah orang asing yang tidak tahu apa-apa. cupu. lugu. gak keren. (sekarang jg gak..hee)..aku buat keputusan berbeda. aku bergabung dengan mereka. mencoba memberi,berbagi. kata kakaknya, 'kita harus punya sesuatu,biar bisa memberi sesuatu..' lah, aku punya apa? tidak ada. tapi aku ingin lho. aku tahu, kita akan lebih mengerti ketika kita jalani. dan aku melakukannya.tanpa ku tahu apa yang ku punya, aku coba memberi. entah lah, apa mereka merasakannya. merasakan manfaat aku ada disana. tapi satu yang pasti, di tempat ini. dalam lingkungan seperti ini, aku bertemu dengan orang-orang super. bagaimana mereka mengajariku tentang kontribusi, mencontohkan padaku tentang rela mendahulukan kepentingan orang lain, memberi pelajaran bagaimana indahnya melakukan sesuatu dan meyakinkanku kalau aku bisa. mak ku yang jago masak, calon ibu yang baik, yang mengajariku banyak hal. yang membuatku merasa sangat sedih ketika harus berpisah. kakak

IBU KU, SELAMAT HARI IBU...(setiap hari

ibu yang hadir menyeka tangis di pipiku ibu yang menguatkanku dikala lemah ibu yang mengajarkanku menjadi perempuan ibu yang mendidikku tentang kesetiaan dipangkuanmu dulu aku terlelap. dibahumu dulu aku bersandar. dalam dekapanmu, aku ingin kembali.. SELAMAT HARI IBU, IBUKU SAYANG... ^^ LUV YUUUU..

campuran Emosi+ Marah+ Sedih= Gemetar

apa yang salah dengan hari ini? ketika serta merta tulisan itu ku baca. baginya mungkin itu biasa. bahkan mereka ada yang tertawa. tapi aku gemetar. dia malah menangis. yang satunya angkat bersuara. salahkah itu semua? jika ini menyangkut cinta, kebanggaan, teladan, junjungan. Ia yang agung namanya di mata Tuhan. Ia yang semesta pun tak memungkiri keistimewaannya. dan bukankah, ia adalah SURI TAULADAN YANG PALING BAIK. Lantas mengapa, dia dengan berani meletakkan namanya di bagian pengecualian? tidakkah ada harganya? Tidak kah pantas ia jadi idola? KENAPA HARUS IA, BUKAN YANG LAIN??? iiiiiiii....nyeseeeeekkkkk bangeeeettt.... ya Allah, itu rasanya pengen nangis.... T_T kalau bukan karna menghargai dia sebagai teman, mungkin sudah ku robek itu kertas... tapi toh, setelah diomongkan pun, dia tetap tak merasa bersalah, jangan kan untuk minta maaf...pantaskah ku homati dia sebagai pemimpin? air mata itu sudah hampir keluar, sesak itu berkumpul di dada. kata-kata, te

Lembayung Jingga

waaaa, ternyata udah lama juga gak nulis disini. udah lama gak cerita banyak hal. mulai dari cerita yang bagus-bagus dulu deh. ini tentang jingga. tentang lembayung. aaahhh, sudah berbulan-bulan aku menunggunya disudut jendela. menatap ke langit di ufuk barat. berharap-harap ia menampakkan diri. membawaku ke dunia yang orange. hmm, indahnya. dan kemarin lusa ia muncul. benar-benar jingga. menghadirkan perasaan tenang, mengalirkan syukur dari dua bibir yang kadang kering. jingga itu, juga sering hadir, ketika aku sedih. ketika aku tertawa. ketika aku masih merasa ada dia disana. aduuuh, bagaimanalah tidak akan menyebut namanya disetiap jingga? bukan kah dulu, ia datang bersama lembayung? setahun lalu. dikosan yang baru. dari tempat jemuran. dari jendela dapur. aku menghadirkannya dalam wajah senja, hingga ku dapati ia disana. tersenyum di detik-detik terakhir. disaat aku hampir berpaling. disaat aku merasa, tak ada yang indah dari langit sore hari, dan harapan itu hany