Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Jendela Kaca

Dari jendela kaca, bias embun menyapa pagi. Diantara petak-petak jendela kaca, mengintip sedikit sinar surya dalam helaian-helaian panjang. Pada terawang jendela kaca, aku nikmati senyummu disana, di ruang berbeda antara dua jendela kaca.

Pengulangan yang Sama, Cerita yang Berbeda

Kembang Kedewasaan 16 Mei lagi. 21 Tahun sudah berlalu. Entah akan sampai  pada pengulangan yang keberapa, semua berhenti. Apakah setiap tahunnya terdapat perbaikan? Untuk pengulangan yang sama, lihatlah catatan di tahun ini. Ada tangis yang ternyata sudah jarang mengisi. Kehidupan yang kian keras menempa, menuntutku sempurna dewasa. Amanah yang menyenangkan, bersama mereka mencipta cerita. Mencoba merealisasikan mimpi, meski belum satupun yang berganti nyata. Berusaha mendapatkan penghasilan sendiri. itu sungguh menyenangkan. Sahabat? masih dalam satu ikatan, meski jarang bertemu, jarang bertukar kabar. Cerita indah selalu hadir dari adik-adikku, yang sudah bisa baca, yang ikut olimpiade, yang aktif di kampus,   yang semakin berbakat di olahraganya,yang juara lomba. Yang membanggakan. Dan hingga hari ini, aku masih saja betah menghabiskan waktu menulis surat untukmu. Tulisan disini juga serasa makin abstrak. dan semakin  membingungkan? ^_^ T

Target Nikah....

Salah satu serunya jadi orang gede itu katanya, udah bebas ngomongin 'pernikahan'.. Maksudnya, kalo kita mau bilang atau cerita-cerita tentang nikah, udah gak kerasa tabu lagi...Nah, virus ini  lah yang belakangan sangat sering aku dengar entah dari orang lain atau dari mulutku sendiri..Di facebook, di seminar-seminar, dipengajian, diobrolan orang dewasa (rentang umur 19-22 tahun) di lingkunganku, seriiing banget kata 'nikah' diucapkan. Entahlah, itu seperti kosa kata baru yang seru dimasukkan dalam kalimat seperti halnya kata lebay, enellan, ciiusan, dkk. Hmm, kenapa ya, kok bisa jadi topik hangat gitu?? Mmmm, apa mungkin karena diumur yang sekarang, lagi labil peralihan antara remaja dan dewasa? Bisa jadii saya dan beberapa teman saya terkena virus penasaran dengan kehidupannya orang dewasa, dan yang menjadii standar dewasa dalam pikiran masing-masing adalah 'pernikahan'. Hahahha, Bisa jadiiii, Bisa jadiii.. Ini seperti kejadian waktu anak-anak beranj

.....

pada kekecewaan aku katakan, betapa kalian adalah keegoisan itu. kalian yang merusak semangat, menghilangkan harapan. hanya tentang keberadaan, bukan uang, bukan tenaga. hanya kerelaan melongokkan kepala. apa untungnya? karena bagi kalian hidup adalah hitung-hitungan. tentang kemirisan yang aku sampaikan. mereka juga punya hati dan rasa. untuk siapa? bukankah kasur dan tempat tidur membayang begitu menggoda? tugas kuliah, kewajiban nilai, melambai menghantui, minta disentuh, butuh perhatian? mereka adalah bagian dari kalian, yang hanya mau berkorban lebih, merelakan kantong-kantong kosong melompong, menyumbang tenaga berjuta tetes lelah, ditengah kesibukan, diantara rasa sakit. dan kalian? hah, pantas saja. bukan kah kalian ahli menanam? menanam keapatisan. menyingkirkan kebanggaan. tentu, kalian sibuk menggambar ini itu, orang-orang keren katanya. yang tiada punya waktu untuk yang beginian. tidak heranlah..kalian si anak manis manja, berpantang datang memberi dukungan..