Langsung ke konten utama

ah, Ada Apa Dengan Hari Ini?


 

Dari mulai bangun tidur, aku selalu tersenyum
ada getar-getar kecil disini (nunjuk dada sendiri..)
untuk sebuah perasaan aneh

yang ada tiba-tiba
ketika aku lagi tiduran baca novel,
ketika aku mengintip sebentar ke layar notebook dan menemui sapaan hangatnya,
sudah berapa hari tak bertemu?
ketika aku tiba-tiba menjadi pikun, lantas bertanya-tanya pada kakak kosan, diingatkan tentang jemuran, juga agar-agar yang ku taruh dilantai. takut di kerubungi semut, katanya.
juga ketika aku berteriak-teriak bosan, ya, karena belakangan aku gak punya aktivitas yang berarti. gak produktif rasanya, dan lebih parah karena ternyata aku menikmati serta membiarkan tubuh ini tak berbuat apa-apa. untuk sesuatu yang lebih bernilai mungkin..tapi aku tetap tersenyum.
dalam rentang waktu yang tak jauh beda, ketika Hp ku berdering, salah seorang teman menelfon, menanyakan tentang nilai. aku takut, aku dihantui perasaan (firasat) buruk tentang nya, tapi percaya atau tidak, aku masih  menyunggingkan senyumku.

hari yang aneh ini lengkap, ketika aku harus melongo di jalanan Bara, memandang sekitar, seolah aku telah lama tidak keluar dan menemui manusia. aku bingung, aku takjub melihat keramaian. dan aku merasa asing dengan keadaan ini.
tapi dbalik keterpanaanku, aku sadar, aku masih manusia, masih didunia manusia, dan aku masih bahagia meski dengan hal-hal yang dulu ku anggap biasa.

jadi, bahagia itu bukan berarti diberi hadiah, bukan pula menang undian, atau dapat nilai tinggi atas usaha yang kurang..
bahagia itu
ketika muncul perasaan tanpa beban, rasa menikmati, rasa rindu, rasa berarti, rasa dengan segala macam rasanya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ayah, aku rindu

udah ku bilang, beberapa hari ini aku begitu rindu pada ayah... jadi mending aku cerita aja disini tentang ayahku... ayahku, ayah yang sederhana...tamat SMP pun gak...tapi bukan berarti ayahku bodoh...dibandingkan dengan teman-temannya, ayahku termasuk orang pintar, terutama dalam hal hitung-hitungan...lantas, kenapa ayahku gak lulus SMP? begini ceritanya kawan.. ayahku, adalah anak laki-laki yang dilahirkan dari keluarga 'keras'...ya, kakek dan nenekku orang yang tegas. dari kecil ayah dididik untuk mencari uang sendiri...dari kelas 3 SD, ayah sudah belajar membuat pukat dan memangkap ikan...uang sekolah, jajan dan makan, harus ditanggung sendiri...kadang kala, ayah juga harus membiayai saudara-saudara perempuannya yang masih sekolah..karena itulah, ayah jarang masuk sekolah, sering membolos...tapi nilai ayah gak jelek-jelek amat... sebagai anak danau, ayah sering melanggar peraturan sekolah...pake sandal kesekolah, gak pake seragam, gak pake tas, hanya punya s...

Menjadi Emak Zaman Now

Beberapa waktu lalu, aku membaca status seorang teman. Dalam tulisannya, beliau menanyakan "Mengapa rasanya, menjadi ibu di zaman ini repot sekali, padahal orang tua beliau (dengan anak banyak) tidak pernah terlihat seriwet itu". Beberapa orang kemudian mengomentari status tersebut, mengemukakan beberapa alasan dan pendapat yang menarikku pada sebuah kesimpulan, "...karena zamannya berbeda". Di masa sekarang ini, di mana aku dan banyak perempuan lain bertumbuh, teknologi semakin memperkokoh perannya. Kran informasi dibuka lebar. Arusnya menggoyahkan kesadaran orang-orang untuk lebih tau. Pengetahuan senyatanya menjadi milik bersama. Hal itu lah yang menuntut ibu-ibu di zaman ini harus aktif dan belajar lebih, termasuk para perempuan luar biasa di Grup Shalihah Motherhood. Dalam percakapan seminggu ini, ada tiga topik yang menarik hatiku. Pertama, ketika Mba @seztifa membagikan info mengenai Berbagi Lokasi Melalui Maps. Hal ini mempermudah istri mengetahui lokasi ...

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,...