Langsung ke konten utama

Nemu Surat..

Iseng, pagi ini buka-buka lagi kotak surat.
mengulang-ngulang cerita perjalanan.
dan nemu surat ini..
assalamualaikum
hehe, hai atika mayang sari.
Maap yak baru balikin bukunya, kalau ada yang berbeda maap yak, itu semua salah syakir, hihi. buku yang asli ketumpahan air :) ^,^. baru ketemu ni buku, sebenarnya sih pitihnya yang baru nemu.
emm, maap yak kalo syakir ada salah, hehe. padahal waktu tika marah ada cerita, eh udah marah duluan jadi gak cerita deh. banyak banget cerita-cerita dulu yang udah berubah. syakir udah gak banyak adek lagi, haha. cita-cita juga banyak yang berubah, begitu juga impian hohow,. ya udah sukses ya buat tika. atika mayang sari, makasi yah bukunya :) bagus kok isinya. nih syakir kasih tanda tangan baru ^,^ hoho.
semangat!
hehe maap yak kertasnya kertas makalah usulan gagal :p

creatit bay: 'abdu syakir

....hahha, itu lah syakir, selalu penuh dengan kata maap, polos dan kadang nyebelin. hemm, dulu itu ika marah gara-gara apa ya? kalo gak salah pake acara tangis-tangisan segala. :D tapi yang berlalu akan tetap jadi kenangan. kadang menjadi ukuran kedewasaan. kata seseorang, " ketika kamu sudah mampu tersenyum geli mengingat kelakuanmu dahulu, atau menertawakan sikapmu disuatu masa itu. berarti sekarang kamu sudah lebih baik." ah, semoga saja. 
dan sekarang giliran ika yang minta maaf sama syakir. pertama karena sikap egois ika mungkin, juga keras kepalanya, apalagi moody-nya ika..kedua, maaf juga karena surat ini hampir aja kebuang, gara-gara ika gak tau ternyata dalam bungkus bukunya ada surat. :) ^^v .. terakhir, terima kasih udah bertanggung jawab atas bukunya. padahal ga perlu diganti juga.





Komentar

  1. asekkk si bocah.... tapi euy dirimu tambah sibuk kayaknya...-__- padahal mau nepatin janji...

    BalasHapus
  2. huuuuu, dirimu bil, bilangnya ika yang sibuk..padahal mah...sendirinyaa..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ayah, aku rindu

udah ku bilang, beberapa hari ini aku begitu rindu pada ayah... jadi mending aku cerita aja disini tentang ayahku... ayahku, ayah yang sederhana...tamat SMP pun gak...tapi bukan berarti ayahku bodoh...dibandingkan dengan teman-temannya, ayahku termasuk orang pintar, terutama dalam hal hitung-hitungan...lantas, kenapa ayahku gak lulus SMP? begini ceritanya kawan.. ayahku, adalah anak laki-laki yang dilahirkan dari keluarga 'keras'...ya, kakek dan nenekku orang yang tegas. dari kecil ayah dididik untuk mencari uang sendiri...dari kelas 3 SD, ayah sudah belajar membuat pukat dan memangkap ikan...uang sekolah, jajan dan makan, harus ditanggung sendiri...kadang kala, ayah juga harus membiayai saudara-saudara perempuannya yang masih sekolah..karena itulah, ayah jarang masuk sekolah, sering membolos...tapi nilai ayah gak jelek-jelek amat... sebagai anak danau, ayah sering melanggar peraturan sekolah...pake sandal kesekolah, gak pake seragam, gak pake tas, hanya punya s...

Menjadi Emak Zaman Now

Beberapa waktu lalu, aku membaca status seorang teman. Dalam tulisannya, beliau menanyakan "Mengapa rasanya, menjadi ibu di zaman ini repot sekali, padahal orang tua beliau (dengan anak banyak) tidak pernah terlihat seriwet itu". Beberapa orang kemudian mengomentari status tersebut, mengemukakan beberapa alasan dan pendapat yang menarikku pada sebuah kesimpulan, "...karena zamannya berbeda". Di masa sekarang ini, di mana aku dan banyak perempuan lain bertumbuh, teknologi semakin memperkokoh perannya. Kran informasi dibuka lebar. Arusnya menggoyahkan kesadaran orang-orang untuk lebih tau. Pengetahuan senyatanya menjadi milik bersama. Hal itu lah yang menuntut ibu-ibu di zaman ini harus aktif dan belajar lebih, termasuk para perempuan luar biasa di Grup Shalihah Motherhood. Dalam percakapan seminggu ini, ada tiga topik yang menarik hatiku. Pertama, ketika Mba @seztifa membagikan info mengenai Berbagi Lokasi Melalui Maps. Hal ini mempermudah istri mengetahui lokasi ...

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,...