adalah kami berbeda, dari dulu. meski dari ibu dan ayah yang sama. bahkan dari ketika aku bisa mengingat masa kecilku,kami berbeda. wajah , sifat , apalagi hobi kami. sedikit dari yang ku ingat, perbedaan itulah yang membuat aku dan dia selalu bertengkar. aku yang dihasut teman-teman selalu memusuhi adikku sendiri. tidak pernah mengajaknya main ataupun membelikannya makanan.waktu itu, meski rasa bersalah melingkupi hatiku, tapi bibir ini tak pernah tergerak untuk minta maaf. waktu berlari meninggalkan kisah kelam masa kecil kami. dia, tetap saja seputih salju, meskipun bandelnya minta ampun. 180 derajat berbeda dengan ku. ia lihai sekali memanjat pohon, bahkan pohon kelapa. ia paling betah mandi lama-lama di danau atau mengembara di hutan sebelah kampung. sungguh, ia bukan aku. aku hanyalah seorang gadis kecil hitam, kurus (satu-satu nya hal yang sama dari kami), cendrung lebih kalem. sifat ku dulu sungguh buruk. lebih mementingkan teman dari pada rengek nya. tak pernah memban