Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

'Sahabat Kakao'

Menjadi anak AGH , adalah kebanggaan tersendiri untukku. Berada di tengah mereka-mereka yang tak takut panas dan dengan bangga mengayunkan cangkul pada tanah-tanah penuh gulma. semester tiga kemarin, untuk pertama kalinya aku benar-benar menjadi petani. petani kakao tepatnya. setiap hari minggu aku dan teman-teman (sely, wida, ika, mila, nurul, nafi, takbir, asep, fuad, roni, bu sun dkk) pergi ke kebun percobaan cikabayan untuk mengurus kakao. komunitas ini kami sebut, 'Sahabat Kakao'.Di bimbing oleh pak ade, kami menghitung jumlah kakao yang ada, menandainya, memberantas gulma yang ada, menyemprot, dan memangkas tunas air. semua itu menyenangkan, apalagi kegiatan ini selalu ditutup dengan makan-makan. secara bergiliran, kami memasak makanan untuk di santap bersama teman-teman di kebun. sederhana dan sesuai dengan kantong mahasiswa. :) tapi tetap meninggalkan hal-hal yang berharga, kekeluargaan misalnya. nah, udah hampir 6 bulan nih, klub ini agak terabaikan. pasalnya, ja

Praktikum...lagi?

ah, gak mau ngeluh ah.. kan ika udah milih jalan ini. ya harusnya dinikmati dong.. tapiiiiiii... senin, jadwalnya praktikum teknik budidaya tanaman. transplanting, bikin teras (ngedatarin tanah miring), nanam LCC (Legium Cover Crop). dan itu, subhanallah.. gak kerja namanya kalau telapak tangan belum kapalan. bahkan ada juga teman yang terluka kena cangkul atau kored. dan gak lengkap rasanya kalau pulang tanpa kotor. alhamdulillahnya, pulang pergi bisa nebeng sama neng wida, jadi gak perlu jalan sejauh dua kilometer. :) selasa, berangkat pagi-pagi, jangan lupa pakai pakaian yang GAK BAGUS. ih, beneran tauk..biar gak nyesel baju barunya berubah coklat kotor. karena hari ini kita akan praktikum ilmu tanaman pangan. nanam padi di sawah. masuk lumpur. kaki terbenam, rok belepotan, baju juga ikut-ikutan kena ciprat. gak mungkin kan, pulang dalam kondisi seperti ini? nah, di lapang itu, ada kran air buat bersih-bersih. tapi yah, mau gimana, gak bisa sampai bersih benar coz banyak yan

Mengenang Lagi Ia yang Pergi

Jam menunjukkan angka 1:28. Bukan siang, tapi larut malam. Entah apa yang tengah aku pikirkan, begadang lagi? Bukankah besok ada Lintas Desa, acara puncak MPD AGH? Ah, masa bodoh. Sekali-sekali, bolehlah aku melanggar aturan. Baru saja, becanda ria dengan si elek 'Wida Wardati Humairo'. Neng ku yang satu itu seolah sehati denganku. Becandaan kami nyambung, meski mungkin orang lain berpendapat kalau itu sungguh Garing Beud...Tak apa, yang penting, tengah malam begini, ada yang nemenin. Kami hanya sedikit mengenang, tentang  air mata yang harus mengalir sepanjang Juli - Agustus - September. Tentang ia yang meninggalkan kami 'berdua'. Melihat lagi catatan-catatan lama, meniup debunya lalu terkekeh membolak balik halaman. Ternyata ada banyak sekali peristiwa-periistiwa yang terjadi, sepanjang bulan temaram. Sepanjang cahaya yang sayup sampai menerangi jalan cerita perjalanan ini. Ia, kami rindu. dan rindu itu, biarkan ia mencari tempatnya. Kasur terempuk yang per

Makin Temok 'chubby'

aish, kenapa ini? habis lebaran malah nambah tembem?? tidaaaakkk  ^0^ bukan nya gak pengen lebih berisi lagi. * pengen banget, nget,nget malah.. cuma, jangan di pipi juga..gak enak diliatnya.. lagian, berat badan juga gak nambah..#hmm, inget target 40 kg nya.. atau, ini karena ini efek jilbab? hmm, mungkin juga karena udah keliatan cape... ya Allah, jangan tambah tembem dong, yang penting berisi aja... beratnya juga nambah dong, masa udah mahasiswa masih 36 aja? kan juga pengen berkepala 4..#wiiii, serrem... tapi Ya Allah, makasih ya untuk semuanya, kesehatan, kebahagiaan,dan kesempatan menikmati hari-hari sebagai diri sendiri. #janji, gak bakal ngeluh en mempermasalahkan pipi tembem lagi... ^^v

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,