hari ini aku di tampar lagi..entah sudah yang keberapa kali..
kadang aku bosan, pertanda diri ini masih tak mampu berubah..
merasa kesuksesan hanyalah harapan..
menjadi penonton, tanpa mampu menjadi lakon di drama kehidupan ini..
ya,masih saja 'dia yang berkaca mata' berkata, orang sukses itu ketika dia bisa keluar dari satu zona nyaman dan amannya..aah, tak perlu banyak berkomentar, karena sedikit saja katanya, mampu membuatku ciut tak berarti...dan kini lagi, hingga kini masih terasa disini, dilubuk hati ini..aku tak marah atau tersinggung dengan setiap kalimat yang dia ucapkan..tapi aku benci, masih saja menyaksikan ia menang dengan kata-katanya, karena apa yang ia katakan adalah benar. diriku pengecut. tak mampu berubah, meski sedikit saja. kearah yang lebih baik tentunya.
apanya yang salah? apa karena aku bukan si sanguinis?
entahlah, diriku juga bingung..heran dengan keadaan ku yang seolah-olah punya kelebihan, padahal hanya nihil. tak ada apa-apa..akan kah keluh kembali menemani? pliiiisss, jangaaaannn...
tamparan yang aku terima hari ini, masih membekas...cukup meninggalkan rona merah. dan aku takut, ia menghilang. meninggalkan aku kemblai lengah dan lena. hingga tanpa kusadari, muncul lagi tamparan ketiga, keempat, kelima dan seterusnya..tapi yang paling menyedihkan, ketika ia tak mau lagi membekikan tamparan, dan aku semakin jauh terperosok..
#terima kasih untuk 'dia yang berkaca mata', sepertinya motivasi mu menjadi obat baagi kemalasanku...
kadang aku bosan, pertanda diri ini masih tak mampu berubah..
merasa kesuksesan hanyalah harapan..
menjadi penonton, tanpa mampu menjadi lakon di drama kehidupan ini..
ya,masih saja 'dia yang berkaca mata' berkata, orang sukses itu ketika dia bisa keluar dari satu zona nyaman dan amannya..aah, tak perlu banyak berkomentar, karena sedikit saja katanya, mampu membuatku ciut tak berarti...dan kini lagi, hingga kini masih terasa disini, dilubuk hati ini..aku tak marah atau tersinggung dengan setiap kalimat yang dia ucapkan..tapi aku benci, masih saja menyaksikan ia menang dengan kata-katanya, karena apa yang ia katakan adalah benar. diriku pengecut. tak mampu berubah, meski sedikit saja. kearah yang lebih baik tentunya.
apanya yang salah? apa karena aku bukan si sanguinis?
entahlah, diriku juga bingung..heran dengan keadaan ku yang seolah-olah punya kelebihan, padahal hanya nihil. tak ada apa-apa..akan kah keluh kembali menemani? pliiiisss, jangaaaannn...
tamparan yang aku terima hari ini, masih membekas...cukup meninggalkan rona merah. dan aku takut, ia menghilang. meninggalkan aku kemblai lengah dan lena. hingga tanpa kusadari, muncul lagi tamparan ketiga, keempat, kelima dan seterusnya..tapi yang paling menyedihkan, ketika ia tak mau lagi membekikan tamparan, dan aku semakin jauh terperosok..
#terima kasih untuk 'dia yang berkaca mata', sepertinya motivasi mu menjadi obat baagi kemalasanku...
Komentar
Posting Komentar