Langsung ke konten utama

di tampar lagi...

hari ini aku di tampar lagi..entah sudah yang keberapa kali..
kadang aku bosan,  pertanda diri ini masih tak mampu berubah..
merasa kesuksesan hanyalah harapan..
menjadi penonton, tanpa mampu menjadi lakon  di drama kehidupan ini..

ya,masih saja 'dia yang berkaca mata' berkata, orang sukses itu ketika dia bisa keluar dari satu zona nyaman dan amannya..aah, tak perlu banyak berkomentar, karena sedikit saja katanya, mampu membuatku ciut tak berarti...dan kini lagi, hingga kini masih terasa disini, dilubuk hati ini..aku tak marah atau tersinggung dengan setiap kalimat yang dia ucapkan..tapi aku benci, masih saja menyaksikan ia menang dengan kata-katanya, karena apa yang  ia katakan adalah benar. diriku pengecut. tak mampu berubah, meski sedikit saja. kearah yang lebih baik tentunya.

apanya yang salah? apa karena aku bukan si sanguinis?
entahlah, diriku juga bingung..heran dengan keadaan ku yang seolah-olah punya kelebihan, padahal hanya nihil. tak ada apa-apa..akan kah keluh kembali menemani? pliiiisss, jangaaaannn...

tamparan yang aku terima hari ini, masih membekas...cukup meninggalkan rona merah. dan aku takut, ia menghilang. meninggalkan aku kemblai lengah dan lena. hingga tanpa kusadari, muncul lagi tamparan ketiga, keempat, kelima dan seterusnya..tapi  yang paling menyedihkan, ketika ia tak mau lagi membekikan tamparan, dan aku semakin jauh terperosok..

#terima kasih untuk 'dia yang berkaca mata', sepertinya motivasi mu menjadi obat baagi kemalasanku...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,

---Wanita-Wanita Cantik, Sahabatku---

e NURULITA SARI pertama kali bertemu, kesan nya :"ni orang kok ceria banget ya? jalannya selalu semagat, tebar senyum sana sini, say 'hi' kanan kiri.." kesini nya malah ketauan, lita tu suka galau juga. tapi punya cara sendiri untuk mengatasinya seperti menyendiri di kampus, lama-lama mandangin hujan atau dengerin musik. mafo nya adalah bakso n pisang bakar coklat. keterangan lebih lanjut, hubungi orang nya sendiri.. WIDA WARDATI HUMAIRO cewek yang suka warna ungu ini adalah cewek yang lembuuut banget. dulunya sih dia anak yang tomboy. hobi nya, ya yang berhubuungan dengan ketomboyan seperti manjat-manjat, lari-lari, main kelereng dll, tapi itu dulu.. sekarang ia menjelma jadi gadis sesuai dengan namnya, wardati humairo, mawar yang kemerah-merahan. CATUR PUTRI PANGESTIKA :    FIKRI MUKHLISINA LATIEF anak pinter satu ini, si calon dokter hewan adalah  sahabatku yang dewasa. meski begitu, ia tetap sama narsisnya dengan kami. pecinta korea juga

Jendela Kaca

Dari jendela kaca, bias embun menyapa pagi. Diantara petak-petak jendela kaca, mengintip sedikit sinar surya dalam helaian-helaian panjang. Pada terawang jendela kaca, aku nikmati senyummu disana, di ruang berbeda antara dua jendela kaca.