Dari semua kebahagiaan yang ku ingat dalam masa-masa labil (puber-remaja), sedikit yang kurasa pantas untuk dibanggakan. katakanlah, waktu itu aku tidak sepemalas sekarang, nilai ku tidak semengecewakan sekarang, dan hari ku adalah hari yang paling bersemangat meskipun masa-masa itu adalah masa sulit dalam peta perjalanan kehidupan keluargaku. aku bukan anak yang tumbuh dengan kata-kata kebijaksanaan, aku tumbuh dengan titah perintah. tak sekali dua aku melawan, mempertanyakan meski berakhir dengan kata 'baiklah'.
anggaplah aku adalah anak yang terkenal disekolah. guru-guru, teman-teman, kakak atau adik kelas setidaknya tahu namaku. mereka bilang aku supel, pelit, pintar, dan perhatian. namun kini akan aku jelaskan, aku yang katanya supel adalah anak yang minderan. aku gaptek, pengalamanku kurang, aku terkendala media bergaul. ya, aku gak tau merk roti terkenal, aku tak tau merk sepatu yang bagus, apalagi pakaian. yang aku gunakan hanyalah pakaian yang dibeli di pasar mingguan, itupun paling banyak dua dan merupakan baju muslim. dari sinilah aku belajar, supel bukan berarti gaul. yang penting menyenangkan.
tapi, diatas semuanya, aku harus bersyukur. meskipun terlempar jauh ke dunia antah berantah, aku terdampar di tempat yang benar. tempat yang penuh dengan orang-orang hebat, baik akhlak dan agamanya, juga perhatian dan mampu menjadi teladan bagiku.
dan kini aku memilih, menjadi bagian dari mereka. karena hidup adalah pilihan. pilihanku dan pilihan Tuhan.
anggaplah aku adalah anak yang terkenal disekolah. guru-guru, teman-teman, kakak atau adik kelas setidaknya tahu namaku. mereka bilang aku supel, pelit, pintar, dan perhatian. namun kini akan aku jelaskan, aku yang katanya supel adalah anak yang minderan. aku gaptek, pengalamanku kurang, aku terkendala media bergaul. ya, aku gak tau merk roti terkenal, aku tak tau merk sepatu yang bagus, apalagi pakaian. yang aku gunakan hanyalah pakaian yang dibeli di pasar mingguan, itupun paling banyak dua dan merupakan baju muslim. dari sinilah aku belajar, supel bukan berarti gaul. yang penting menyenangkan.
tapi, diatas semuanya, aku harus bersyukur. meskipun terlempar jauh ke dunia antah berantah, aku terdampar di tempat yang benar. tempat yang penuh dengan orang-orang hebat, baik akhlak dan agamanya, juga perhatian dan mampu menjadi teladan bagiku.
dan kini aku memilih, menjadi bagian dari mereka. karena hidup adalah pilihan. pilihanku dan pilihan Tuhan.
Komentar
Posting Komentar