Langsung ke konten utama

Reuni Para Bocil

alhamdulillah..kemarin adalah hari yang menyenangkan. bisa berkumpul lagi dengan keluarga kecil yang gaje (gayanya si abil ngomong)

REUNI PARA BOCIL...yeeeyyyy

setelah sekian lama tidak berkumpul.
ketemu amloh di jalan berlin.
cipika-cipiki.
kangen-kangenan.
'kumpul yuukkk'.
'hayuuukkk, kita makan-makan.'
'tapi gak mau maassaaakkk..'
'di tempat makan aja'
'oke, sok, di sms teman2 yang lain' (yang dimaksud dengan teman disini hanya wibil n abil)

sms pertama datang:
assalamualaikum. JARKOM AKBAR.bagi yang bernama: atika m.s, wida w.h, m. takbir, berdasar keputusan ssepihak dari saya dengan mempertimbangkan beberapa postingan saudara2 yang kangen pengen kumpul2 bareng.maka di putuskan secara resmi: hari selasa, 6 nov pukul 18.30 (ba'da magrib) DIWAJIBKAN KUMPUL dan membawa uangmasing2 min 10rb rupiah. kumpul @hma. dengan tempat makan tujuan oleh: atika m.s..."mar bangun ukhwah" :) nb. silahkan tambahkan jika ada yang kurang. INI ADALAH KEPUTUSAN SEPIHAK. TIDAK BISA DI GANGGU GUGAT DAN TIDAK ADA ALASAN UNTUK TIDAK HADIR.

waaahh, panjang sekali sms nya, dan penuh dengan nada ancaman.. ups...

lalu datang sms selanjutnya, tanpa ada balasan sebelumnya dari saya.
PERLU DIPERHATIKAN. reminder! jam 17.00@hma kumpul.
TIKET MASUK:
1. beli barang apapun dengan harga max 5rb. bungkus pake koran biar gak keliatan.kita tuker kado. yey.
2. tilawah setengah juz.AYO. pas kuliah sempatkan tilawah ya. bagi yang gak tilawah, akan kena sanksi dr boss amloh. :B
-bethere

hahahha, sms yang aneh.

Akhir nya, waktu yang telah di sepakati oleh amloh sendiri, datang jua...kita berkumpul di himagron..berangkat ke Dahlia (nama rumah makan mahasiswa) di bawah rintik-rintik hujan. sok so so swit..hihihi

nyampe disana, ternyata kita mesan menu yang sama. nasi -dengan porsi yang berbeda2, abil paling banyak- dan sop tahu...

sambil makan, kita mengenang kembali pertemuan2 terdahulu..kegiatan2 yang lalu.. dan kebersamaan itu..
dan mila, masih ada disini, bersama kita berempat meski lewat bayangan dan kenangan...(mudah2an ntar bisa berkunjung ketempatnya mila)

dan sore itu di sambut gema azan magrib..indah. syahdu. dan menorehkan lagi sepenggal kisah..

UKHUWAH ini, semoga abadi selamaaaaaanyaaaa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,

12 Februari 2012

Hari ini, 12 Februari 2012. Tepat pukul 9.00 Hp ku berbunyi. Reminder, 'My'...'My' bukan berarti kepunyaanku, ia adalah sebuah nama. Nama yang membuatku iri karna ibadanya. Nama yang membuatku terpacu untuk menyamainya. Nama yang membuatku tenang melihat keanggunannya. Nama yang bergelut dalam ingatanku sebagai sahabat. Tak banyak kata yang dapatku ucap. Tak satupun kado yang dapat ku kirim. Pun peluk hangat tanda bahagia. Hanya doa-doa cinta yang Insyaallah penuh keberkahan untuk dia yang tengah melangkahi umur 19 tahun.Untuk dia yang berlatih menjadi perempuan. Untuk dia yang belajar jadi wanita. Untuk dia, FEBRIA RAHMI..

Perpisahan Embun dan Daun

Sepagi ini, telah ku dengar tangis rerumputan di halaman depan. Ini pasti tentang perpisahan. Lagi-lagi, sang Embun harus melambaikan tangan. Mengucapkan salam. Berlalu seiring waktu, mengantarkan mentari menghangatkan bumi. Sudah kukatakan. Begitulah yang terjadi, berkali-kali, disetiap pagi. Perpisahan Embun dan Daun, pada akhirnya akan berakhir sama. Ketika malam semakin matang, dingin menjalari tiap sudut udara, tetes-tetes air itu menjelma begitu manisnya, menghias ranting, menghias rumput, menghijau bersama daun.  Pertemuan yang singkat, akan segera berakhir, pada kekagumanku yang kesekiankalinya. Tapi tahukah? Meski berpisah adalah kepastian, tapi rumput, daun dan ranting memilih tak bergeming. Mereka terus setia mengeja doa, doa yanga sama dilantunkan setiap harinya. 'Bertemu embun di ujung daun'. Dan kristal pagi itu pun pergi. Maka aku, kembali menyaksikan, tangis pilu rumput di halaman.Ia ikhlas, hanya berharap hari cepat berlalu. Menghitung detik u