Langsung ke konten utama

..bidadari..

Dulu aku hanya mendengar namanya saja. Nama yang sering kali dipuji orang. Dengan rasa penasaran, pernah sekali aku cari tahu tentangnya tapi hasilnya nihil, aku tetap saja tidak mendapatkan gambaran seperti apa dia sebenarnya.
Beberapa tahun terlewati. Allah yang Maha Baik memberiku kesempatan untuk bertemu dengannya, berkenalan, bahkan sempat tinggal bersama. Sewaktu pertama kali berkenalan, perasaanku biasa saja, begitu juga dengan penilaianku. Rasanya tidak ada yang istimewa darinya kecuali penampilan yang sederhana, gaya yang agak sedikit tomboy, dan senyum dari matanya yang khas sekali.
Tapi tahukah? Apa yang orang katakan itu benar adanya. Dia adalah wanita yang istimewa. Keistimewaan yang membuatku berurai air mata ketika sadar akan berpisah kesibukan dengannya. 
Bahkan hingga saat ini, aku bingung akan menuliskan apa untuk mengungkapkan banyak hal yang aku fikirkan, yang aku rasakan tentang dia.
Sosok wanita mandiri yang kuat tapi lembut hatinya. Dia sedikit keras kepala tapi mampu menggunakan dan meredam sifat itu disaat yang tepat. Dia bukan malaikat yang bebas dari nafsu untuk menyukai sesuatu. Ia suka kartun, musik dan menonton acara gosip juga. Tapi kau tau, Ketulusannya bekerja, berbuat untuk orang lain, mengalah dan menyayangi telah membuatku iri sepenuh hati, iri untuk mengikuti ketulusan itu. Ia begitu dewasa dalam menempatkan diri dan berekspresi, sopan pada yang tua, ramah pada teman dan sayang pada yang lebih muda, banyak orang yang langsung jatuh cinta ketika berinteraksi dengannya. Ah, aku juga.
Bagiku, ia seperti bunga yang mekar, mentari yang bersinar, air yang mengalir dan angin yang semilir. Banyak hal yang aku pelajari darinya, tentang ketegaran bahwa cobaan hidupku tidak lebih berat darinya. Tentang wawasan luas yang membuatku kini banyak mencari tahu. Tentang kepedulian dan kepekaannya menghadapi fenomena sekitar. Serta, totalitasnya dalam bekerja. 
Sering, teramat sering malah aku bertemu orang cantik, tapi entah kenapa bagiku dialah yang paling cantik. Cantik dengan keelokan akhlaknya, secantik bidadari surga, insyaallah.

Ia adalah inspirasi yang belakangan sedikit banyak merubah hidupku. 
dan kau tahu?
setiap kali aku memikirkannya atau mengingat wajahnya, maka aku akan tersenyum karena bahagia, atau menangis karena mengingat kebaikannya.

Kalau saja mengungkapkan pujian dihadapan seseorang itu lebih baik daripada menyembunyikannya, mungkin akan ku pajang namanya di postingan ini, kan ku pajang dengan huruf kapital. :D

Hanya mampu berdoa agar keberkahan selalu membanjiri hidupnya dimanapun dan kapanpun semoga ia mampu menjadi inspirasi. Dan semoga apa-apa yang baik padanya juga mampu aku terapkan. Serta semoga Allah mengikat kuat buhul Ukhuwah ini dalam ikatan iman dan islam, dan mempertemukan kami di Jannah-Nya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,

12 Februari 2012

Hari ini, 12 Februari 2012. Tepat pukul 9.00 Hp ku berbunyi. Reminder, 'My'...'My' bukan berarti kepunyaanku, ia adalah sebuah nama. Nama yang membuatku iri karna ibadanya. Nama yang membuatku terpacu untuk menyamainya. Nama yang membuatku tenang melihat keanggunannya. Nama yang bergelut dalam ingatanku sebagai sahabat. Tak banyak kata yang dapatku ucap. Tak satupun kado yang dapat ku kirim. Pun peluk hangat tanda bahagia. Hanya doa-doa cinta yang Insyaallah penuh keberkahan untuk dia yang tengah melangkahi umur 19 tahun.Untuk dia yang berlatih menjadi perempuan. Untuk dia yang belajar jadi wanita. Untuk dia, FEBRIA RAHMI..

Perpisahan Embun dan Daun

Sepagi ini, telah ku dengar tangis rerumputan di halaman depan. Ini pasti tentang perpisahan. Lagi-lagi, sang Embun harus melambaikan tangan. Mengucapkan salam. Berlalu seiring waktu, mengantarkan mentari menghangatkan bumi. Sudah kukatakan. Begitulah yang terjadi, berkali-kali, disetiap pagi. Perpisahan Embun dan Daun, pada akhirnya akan berakhir sama. Ketika malam semakin matang, dingin menjalari tiap sudut udara, tetes-tetes air itu menjelma begitu manisnya, menghias ranting, menghias rumput, menghijau bersama daun.  Pertemuan yang singkat, akan segera berakhir, pada kekagumanku yang kesekiankalinya. Tapi tahukah? Meski berpisah adalah kepastian, tapi rumput, daun dan ranting memilih tak bergeming. Mereka terus setia mengeja doa, doa yanga sama dilantunkan setiap harinya. 'Bertemu embun di ujung daun'. Dan kristal pagi itu pun pergi. Maka aku, kembali menyaksikan, tangis pilu rumput di halaman.Ia ikhlas, hanya berharap hari cepat berlalu. Menghitung detik u