Untuk orang-orang yang menghadiahi pagi dengan kasak-kusuk persiapan, berdandan, lupa sarapan, berlarian mengejar kendaraan. Apakah yang lebih menyebalkan daripada macetnya jalanan?
Untuk orang-orang yang bertemu malam dengan badan keletihan, setumpuk pekerjaan yang tersisakan dengan pikiran besok tetap tak ada harapan. Adakah yang lebih membosankan daripada pertarungan jalanan?
Ya. Semua mampu terurai dalam keluh kesah. Semua membayang nyata dalam gurat wajah. LELAH.
Aku merasakannya. Aku ada di antara mereka. Menikmati drama kehidupan dari perjalanan dan silih berganti kendaraan.
Membosankan memang.
Namun, adakah yang bosan ketika ia sadar, bahwa ribuan orang diluar sana menginginkan aktivitas paginya. Bekerja. Bersosialisasi. Melakukan sesuatu.
Adakah yang bosan ketika ia menikmati senja di perjalanan, mensyukuri rahmat Tuhannya, kadang ditemani rinai hujan, bahwa ia bisa pulang, bertemu yang dicinta, bersapa bersama keluarga.
Syukur adalah nikmat atas pengusahaan rezeki. Ia adalah pelengkap dari ibadah pada Allah. Lantas, adakah yang lelah kembali mengulang pagi, menggulung malam?
Untuk orang-orang yang bertemu malam dengan badan keletihan, setumpuk pekerjaan yang tersisakan dengan pikiran besok tetap tak ada harapan. Adakah yang lebih membosankan daripada pertarungan jalanan?
Ya. Semua mampu terurai dalam keluh kesah. Semua membayang nyata dalam gurat wajah. LELAH.
Aku merasakannya. Aku ada di antara mereka. Menikmati drama kehidupan dari perjalanan dan silih berganti kendaraan.
Membosankan memang.
Namun, adakah yang bosan ketika ia sadar, bahwa ribuan orang diluar sana menginginkan aktivitas paginya. Bekerja. Bersosialisasi. Melakukan sesuatu.
Adakah yang bosan ketika ia menikmati senja di perjalanan, mensyukuri rahmat Tuhannya, kadang ditemani rinai hujan, bahwa ia bisa pulang, bertemu yang dicinta, bersapa bersama keluarga.
Syukur adalah nikmat atas pengusahaan rezeki. Ia adalah pelengkap dari ibadah pada Allah. Lantas, adakah yang lelah kembali mengulang pagi, menggulung malam?
Komentar
Posting Komentar