Langsung ke konten utama

Pengulangan yang Sama, Cerita yang Berbeda


Kembang Kedewasaan

16 Mei lagi.
21 Tahun sudah berlalu.
Entah akan sampai  pada pengulangan yang keberapa, semua berhenti.
Apakah setiap tahunnya terdapat perbaikan?

Untuk pengulangan yang sama, lihatlah catatan di tahun ini.
Ada tangis yang ternyata sudah jarang mengisi.
Kehidupan yang kian keras menempa, menuntutku sempurna dewasa.
Amanah yang menyenangkan, bersama mereka mencipta cerita.
Mencoba merealisasikan mimpi, meski belum satupun yang berganti nyata.
Berusaha mendapatkan penghasilan sendiri. itu sungguh menyenangkan.
Sahabat? masih dalam satu ikatan, meski jarang bertemu, jarang bertukar kabar.
Cerita indah selalu hadir dari adik-adikku, yang sudah bisa baca, yang ikut olimpiade, yang aktif di kampus,   yang semakin berbakat di olahraganya,yang juara lomba. Yang membanggakan.
Dan hingga hari ini, aku masih saja betah menghabiskan waktu menulis surat untukmu.
Tulisan disini juga serasa makin abstrak. dan semakin  membingungkan?

^_^
Tapi sangat bersyukur, masih diberi kesempatan menghirup udara dan menghembuskannya. 
Merasa lega, ternyata bisa melewati tanggal 16 Mei dengan euforia yang biasa-biasa saja. 
dan Terima kasih untuk banyak orang yang begitu perhatian, begitu peduli, yang sms nya bahkan tidak sempat dibalas lantaran lagi hemat pulsa buat jarkom-jarkom.
Terimakasih buat Keluarga BEM A Beraksi yang kue dan kadonya kekunci di sekret.
Terimakasih juga buat Keluarga Pondok Assalamah dengan kue dari pisangnya.
Spesial buat keluargaku dirumah dengan kado kejutan-kejutan prestasinya.

16 Mei, bagaimanapun ceritanya, akan tetap menyenangkan, akan tetap spesial.
16 Mei, semoga diberkahi Allah,selalu.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

ayah, aku rindu

udah ku bilang, beberapa hari ini aku begitu rindu pada ayah... jadi mending aku cerita aja disini tentang ayahku... ayahku, ayah yang sederhana...tamat SMP pun gak...tapi bukan berarti ayahku bodoh...dibandingkan dengan teman-temannya, ayahku termasuk orang pintar, terutama dalam hal hitung-hitungan...lantas, kenapa ayahku gak lulus SMP? begini ceritanya kawan.. ayahku, adalah anak laki-laki yang dilahirkan dari keluarga 'keras'...ya, kakek dan nenekku orang yang tegas. dari kecil ayah dididik untuk mencari uang sendiri...dari kelas 3 SD, ayah sudah belajar membuat pukat dan memangkap ikan...uang sekolah, jajan dan makan, harus ditanggung sendiri...kadang kala, ayah juga harus membiayai saudara-saudara perempuannya yang masih sekolah..karena itulah, ayah jarang masuk sekolah, sering membolos...tapi nilai ayah gak jelek-jelek amat... sebagai anak danau, ayah sering melanggar peraturan sekolah...pake sandal kesekolah, gak pake seragam, gak pake tas, hanya punya s...

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,...

Tangis Neng di Usia 20 Tahun

Malam ini, dibawah rinai hujan dilingkup langit pekat menumpahkan semua rasa yang kami belum pernah alami entah apa itu namanya ketika tangis itu pecah dibahuku ketika hati ku begitu sakit mendengarnya ketika penyesalan menuntut pembelaan "kenapa malah membuatnya menangis??" sungguh, tak ada maksud untuk membuatmu merasa bersalah katakan lah, aku iseng mengerjaimu anggaplah ini proses agar keakraban kita dapat dikenang hitunglah, rasa itu adalah kado termegah dalam perjalanan ini "bukankah air mata itu juga adalah tanda? meski ia jarang hadir menyapa kebersamaan kita bukankah air mata itu adalah kedamaian? yang menghadirkan peluk erat terikat membiarkan kita begitu larut , menyelami kesalahan memahami kekurangan. aku, ingin menangis lagi bersamamu, dalam ruang syahdu rindu" # besok si neng udah berkepala dua juga besok, dimulailah pertualangan kami menjalani hari dengan cerita yang mungkin tak lagi kekanak-kanakan..atau mungkin, umur t...