Siapa yang pernah menyangka, pilihan itu jatuh pada Ibu Faiza C Suwarno? Tidak pernah bertemu, apalagi kenalan. dan ternyata memang, "Rencana Allah itu lebih indah dari kisah yang direka manusia.." Ibu yang baik dan insyaallah mudah ditemui untuk konsultasi. Walaupun komoditasnya beberapa kali mengalami pergantian, mulai dari kemangi, pindah ke melon, dan sekarang setia di jagung (mudah-mudahan).
Ah, jagung, dulu saya sempat berfikir itu komoditas yang biasa saja, sudah banyak diteliti dan tidak menarik. Tapi setelah didalami, dihayati, diresapi (sedikit alay), ternyata jagung adalah bahan makanan favorit saya. Yaaa, apapun bentuknya, kalau dari jagung, saya suka. :)
Mungkin inilah hikmahnya, kenapa tiba-tiba saya dipanggil oleh Bu Faiza, padahal hari itu adalah hari terakhir menjelang KKP. " Bagaimana kalau Atika ganti ke jagung aja? Benihnya bagus-bagus lhooo.." Rayu si Ibu ketika itu. Dengan gaya khas Ibu Faiza (kebayang), akhirnya saya luluh juga. (Ah, dasar plegma.. :p)..
Mungkin inilah hikmahnya, kenapa tiba-tiba saya dipanggil oleh Bu Faiza, padahal hari itu adalah hari terakhir menjelang KKP. " Bagaimana kalau Atika ganti ke jagung aja? Benihnya bagus-bagus lhooo.." Rayu si Ibu ketika itu. Dengan gaya khas Ibu Faiza (kebayang), akhirnya saya luluh juga. (Ah, dasar plegma.. :p)..
Yuppy, setelah KKP pun, kabar rencana penelitian saya pun berubah. Yang awalnya PS2 itu pak Willy Bayuardi Suwarno alias anak Bu Faiza, sekarang berganti jadi Bu Anggita Nindita. Wah, sempat shock juga sih, Pak Willy kan PS favo. Tapi ternyata, Bu Anggi gak kalah keren. Ibunya sangat bersemangat menangani penelitian saya. Kalau disms atau diajak ketemuan, quick respon banget deh. hahaha, satu kendala penelitian yang sering menjadi momok gara-gara dosennya sibuk pun tidak lagi menjadi ke khawatian saya.
Tapi-Tapi.." Allah tidak akan membiarkan seseorang mengatakan bahwa ia telah beriman sebelum diuji.." Ya, ya, ya,..dan Allah menguji saya untuk mengumpulkan proposal penelitian secepatnya (padahal gambaran penelitiannya masih ngawang-ngawang). Oke, tiga hari, Deadline proposal pertama saya..(emang dasar deadlieners, semua kudu dikasih DL).. Dan ternyata memang bisa..Yeeeeeyy!!! tantangan selanjutnya adalah penyiapan alat dan pra penelitian yang harus segera saya lakukan dalam Oktober ini. Waaa, rasanya memang belum siap, belum terlalu fokus kepada penelitian. Tapi semua telah diputuskan, dan harus saya jalani. :)
Mengenai benih, seperti yang sudah pernah saya ceritakan dahulu, bukanlah sesuatu yang saya impikan. Namun, lama kelamaan, benih mulai memikat hati saya. Teringat kembali kata-kata Pak Qadir," Benih itu kecil tetapi indah". Dibandingkan biji kebanyakan, perlakuan yang diberikan kepada benih sungguh spesial. Ia dijaga, dari kotoran yang akan merusak, dari lingkungan yang tidak baik. Ia diperlakukan layaknya barang berharga yang lain. Bahkan, benih pun harus disimpan diruangan tertentu agar nantinya ia siap untuk dilepas ke lapang, tumbuh menjadi tanaman yang indah. Bagiku, benih layaknya seorang anak yang dalam pertumbuhannya harus dijaga, dididik, diayomi. Ia tidak dilepas begitu saja dan tidak pula dibiarkan dirusak oleh lingkungannya. Ia akan tetap butuh bimbingan hingga ia siap menjadi seorang dewasa, seseorang yang tangguh dan kuat, yang peka dan mempunyai adaptasi yang tinggi. Maka, jadilah ia sosok tauladan yang menginspirasi.
"Seperti benih yang terjaga, Saya akan berusaha selalu indah. Menjalani kisah kehidupan dengan sikap dan keputusan yang indah. Karena Benih itu Kecil tapi Indah.."
Komentar
Posting Komentar