Menjadi kakak bagi saya adalah keniscayaan dan keberkahan yang diberikan oleh Allah. Terlahir sulung dari 5 orang bersaudara dengan jarak umur yang tidak begitu jauh telah membuat saya mendapat cap 'kakak' sejak kecil. Lucu ketika saya yang dulu masih kecil (sekarang juga masih) harus menuntun dan mengurusi adik-adik saya. Bermain bersama, mandi bersama, tidur bersama, jajan bersama dan sekolah bersama mengajarkan saya betapa peran seorang kakak itu penting. Saya dulu mungkin tidak terlalu mengerti pengaruh apa yang saya berikan terhadap adik-adik saya. Tapi sekarang, lihatlah :) Dalam tumbuh berkembangnya, sering kali adik-adik saya minta masukan, minta izin untuk keputusan yang akan mereka ambil. Pun mengenai hubungan, mereka tidak sungkan bercerita. Bahkan adik saya yang pertama sekarang sudah berpenampilan syar'i sesuai ajaran agama islam. Positifnya, saya bisa dengan mudah mengarahkan adik-adik saya dan saya juga bersedia memberikan kepercayaan yang besar untuk mereka. (semoga Allah menjaga mereka selalu)
Sekarang sudah jauh, saya tinggal di Bogor, adik saya yang nomor dua kuliah di Bukittinggi, adik-adik saya yang lain tinggal di rumah. Tapi rasa sebagai kakak itu masih terbawa, bahkan hingga hari ini.Ketika saya di organisasi, saya merasa sangat senang berkomunikasi dan berinteraksi dengan adik-adik angkatan saya. Pun dengan adik-adik kelas, serasa menyenangkan ketika mereka mau bercerita kepada saya. Bahkan sekarang, saya memilih untuk menjadi asisten Biologi Dasar dan asistensi Pendidikan Agama Islam yaitu pendamping praktikum adik-adik kelas. Waaa, Subhanallah, bagaimana usaha saya mengenal mereka semua, menghadapi tingkah polos mereka, kenakalan-kenakalan mereka, gombal-gombalnya mereka, curhatan-curhatan mereka dan masih banyak lagi hal-hal yang membuat saya bersyukur bisa menjadi seorang kakak. Jangan pernah bertanya berapa gaji saya, karena kebahagiaan menghabiskan waktu bersama mereka jauh lebih mahal dari apa yang saya terima. Bayangkan, dengan kepenatan-kepenatan rutinitas, kuliah, tugas-tugas, masalah personal saya hanya butuh waktu beberapa jam untuk merilekskan diri, tertawa bersama dengan praktikan-praktikan saya. Mereka itu, selalu membuat saya merasa lebih muda dari umur saya yang sebenarnya.. ^^
Dulu saya seringkali cemburu pada teman-teman yang memiliki kakak. Mereka seperti mendapat pengayom, penjaga, tempat berlindung, tempat berbagi dan tempat bermanja-manja. Tidak dipungkiri, saya juga ingin seperti itu bahkan hingga saat ini. Tapi saya sadari kemudian, bahwa kakak itu tidak hanya terwujud dari adanya kakak kandung. Toh disini pun saya bertemu kakak-kakak yang menjaga saya, menasehati saya, dan menghibur saya ketika ada masalah. Itulah yang ingin saya bagi disini, saya tidak ingin adik-adik saya merasa tidak punya kakak. Saya tidak ingin adik-adik saya salah arahan hingga terjerumuskan pada hal-hal yang tidak diinginkan.
Dan saya ingin, kebahagiaan saya menjadi seorang kakak disini, dapat juga dirasakan oleh teman-teman diluar sana.. :)
Komentar
Posting Komentar