Prolog Festival Bunga dan Buah Nusantara 2014
jatuh pada tangan-tangan pahlawan baru
Dengan semangat berpuluh-puluh ribu tenaga
meletakkan asa dalam genggaman sang surya
Pertanianku kini tiada,
tiada takut menantang gejolak dunia
Tiada enggan membusungkan dada, memamerkan buah-bunga-nya
Pertanianku kini terlempar.
Terlempar jauh menggaungkan suara
membangunkan naluri-naluri yang tersembunyi disini,
dihati pemudi-pemuda tani.
Pertanianku kini meminta bakti.
Bukti dimana satu ikrar itu diagungkan.
Hari terpanjatnya doa-doa kebesaran diatas kesadaran,
bahwa perut tetap harus diisi, air akan terus mengalir
revolusi orange ini akan bergulir
membersamai satu cinta
menciptakan asa kedigdayaan,
Buah - Bunga Nusantara.
…dan biarkan aku disini,
bersuara jauh lebih lantang dari kulik elang yang perkasa.
Bahwa,
Pertanianku telah MERDEKA!!
Karya:
Atika Mayang Sari
Mahasiswi Agronomi & Hortikultura IPB 2010
Komentar
Posting Komentar