Langsung ke konten utama

Nanti


Ada hal-hal yang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata dalam bicara.
Ada hal-hal yang terasa berat untuk diceritakan kepadanya.
Menjadi rahasia, rahasia yang indah ketika disimpan dalam-dalam.

Mungkin bukan sekarang masanya. Butuh jeda, agar hati tak lagi berhati-hati. Agar iya mendapat sayap kebebasan, mengangkat segala sungkan, membiarkan jatuh luruh segenap prasangka.

Biar saja hujan turut membantu memulihkan. Mengobat hati yang mungkin dulu pernah terluka.

Hanya meminta sedikit sabar, untuk menunggu, meski mungkin nanti terlambat, terlambat dalam waktu yang lama. Dalam waktu yang membuatmu jemu, hingga memilih untuk berhenti. Meninggalkan setiap rahasia, menggantinya dengan rasa dan cerita yang baru.

Komentar

  1. kata-kata yang sulit terucap, surat-surat yang tersimpan di laci meja,,
    pesan singkat yang tak pernah terkirim, yang hanya ditulis kemudian dihapus,,

    sesuatu yang seharusnya mudah untuk dikatakan,,
    menjadi seberat dunia untuk ditunaikan,,

    terkadang kita tak perlu keberanian semembara obor,,
    terkadang yang kita butuhkan hanya sebatang korek api,,

    yang dengannya dapat menghangatkan hati, kecil, namun menggerakkan,,

    sabar adalah tentang syukur yang tertunda,,
    menunggu adalah tentang tiba yang terjeda,,

    dan terlambat adalah konklusi dari itu semua,,

    ketika hati tak tergerak meski yang ditunggu dengan sabar telah tiba,,
    ia yang tertunda dan terjeda,,
    itulah terlambat,,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,

---Wanita-Wanita Cantik, Sahabatku---

e NURULITA SARI pertama kali bertemu, kesan nya :"ni orang kok ceria banget ya? jalannya selalu semagat, tebar senyum sana sini, say 'hi' kanan kiri.." kesini nya malah ketauan, lita tu suka galau juga. tapi punya cara sendiri untuk mengatasinya seperti menyendiri di kampus, lama-lama mandangin hujan atau dengerin musik. mafo nya adalah bakso n pisang bakar coklat. keterangan lebih lanjut, hubungi orang nya sendiri.. WIDA WARDATI HUMAIRO cewek yang suka warna ungu ini adalah cewek yang lembuuut banget. dulunya sih dia anak yang tomboy. hobi nya, ya yang berhubuungan dengan ketomboyan seperti manjat-manjat, lari-lari, main kelereng dll, tapi itu dulu.. sekarang ia menjelma jadi gadis sesuai dengan namnya, wardati humairo, mawar yang kemerah-merahan. CATUR PUTRI PANGESTIKA :    FIKRI MUKHLISINA LATIEF anak pinter satu ini, si calon dokter hewan adalah  sahabatku yang dewasa. meski begitu, ia tetap sama narsisnya dengan kami. pecinta korea juga

Jendela Kaca

Dari jendela kaca, bias embun menyapa pagi. Diantara petak-petak jendela kaca, mengintip sedikit sinar surya dalam helaian-helaian panjang. Pada terawang jendela kaca, aku nikmati senyummu disana, di ruang berbeda antara dua jendela kaca.