Langsung ke konten utama

aku ingin punya abaaanggg

hmm aku tau, ini bukan lah saat yang tepat untuk curhat, tugas numpuk, ada agenda ketemu dosen dan waktunya mepet banget... tapi biarlah, biar semuanya plong...

entah apa yang saat ini aku rasakan, sesuatu yang sangat mendesak dan mengancam perasaanku... sesuatu itu tak lebih dari keinginan mempunyai abang... ya, aku ingin punya kakak laki-laki... bukan berarti aku tak punya kakak. aku punya kok kakak sepupu, tapi rasanya blm seperti kakak lantaran berjauhan jarak...

dulu pernah, aku punya abang, setahun yang lalu tepatnya. dia perhatian, peduli dan melindungi, tapi sayang nya, ia overprotectif..cara pandang nya tentang hidup juga berbeda denganku.. itu membuatku sedikit bosan..ya, bosan di smsin setiap menit, ditelfon setiap waktu dan di debat setiap kali beda pandangan...

apakah aku gak bersyukur memiliki abang seperti itu? bukan, bukan  begitu...ini hanya tentang keegoisanku sebagai anak sulung...aku tau bagaimana rasanya jadi anak paling tua, tapi aku gak pernah merasakan posisi sebagai anak paling muda.. bayanganku tentang anak bungsu adalah seperti apa yang aku lakukan pada adik-adikku..aku hanya ingin JADI DIRI SENDIRI...tidak di atur-atur atau diceramahi (klo yang ini, sama seperti yang aku lakukan pada adik2ku)...

aaahhh, keinginan ku  memiliki abang melebihi keinginanku memiliki pacar..hahhaha, ya iya lah, aku kan emang gak mau pacaran...tapi masalahnya, klo aku memiliki abang padahal dia juga bukan muhrim denganku, lantas apa beda nya dengan pacaran????


punya abang, gak... punya abang, gak... punya abang, gak...binguuuungggg...

setelah semedi beberapa jam, akhirnya ku putuskan...puasa sunnah aja...gak mikirin abang, apalagi mikirin pacar... :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,

12 Februari 2012

Hari ini, 12 Februari 2012. Tepat pukul 9.00 Hp ku berbunyi. Reminder, 'My'...'My' bukan berarti kepunyaanku, ia adalah sebuah nama. Nama yang membuatku iri karna ibadanya. Nama yang membuatku terpacu untuk menyamainya. Nama yang membuatku tenang melihat keanggunannya. Nama yang bergelut dalam ingatanku sebagai sahabat. Tak banyak kata yang dapatku ucap. Tak satupun kado yang dapat ku kirim. Pun peluk hangat tanda bahagia. Hanya doa-doa cinta yang Insyaallah penuh keberkahan untuk dia yang tengah melangkahi umur 19 tahun.Untuk dia yang berlatih menjadi perempuan. Untuk dia yang belajar jadi wanita. Untuk dia, FEBRIA RAHMI..

Menjadi Emak Zaman Now

Beberapa waktu lalu, aku membaca status seorang teman. Dalam tulisannya, beliau menanyakan "Mengapa rasanya, menjadi ibu di zaman ini repot sekali, padahal orang tua beliau (dengan anak banyak) tidak pernah terlihat seriwet itu". Beberapa orang kemudian mengomentari status tersebut, mengemukakan beberapa alasan dan pendapat yang menarikku pada sebuah kesimpulan, "...karena zamannya berbeda". Di masa sekarang ini, di mana aku dan banyak perempuan lain bertumbuh, teknologi semakin memperkokoh perannya. Kran informasi dibuka lebar. Arusnya menggoyahkan kesadaran orang-orang untuk lebih tau. Pengetahuan senyatanya menjadi milik bersama. Hal itu lah yang menuntut ibu-ibu di zaman ini harus aktif dan belajar lebih, termasuk para perempuan luar biasa di Grup Shalihah Motherhood. Dalam percakapan seminggu ini, ada tiga topik yang menarik hatiku. Pertama, ketika Mba @seztifa membagikan info mengenai Berbagi Lokasi Melalui Maps. Hal ini mempermudah istri mengetahui lokasi