Langsung ke konten utama

DALAM KEKURANGAN

saya sebutkan kekurangan-kekurangan ini sebagai bahan belajar dan sebagai pengingat untuk saya, akan hal-hal yang harusnya saya perbaiki, buang atau hindari..

review kehidupanlah..

1. saya orang yang hobi menunda-nunda pekerjaan. klo belum deadline, saya gak akan dapat ide atao mood untuk melaksanakan tugas, belajar ataupun berpartisipasi. ini lah kelemahan terbesar saya. karena pada akhirnya, sifat menunda-nunda itu hanya membawa saya pada tekanan yang besar ketika hari H atau malah penyesalan sesudahnya.
2. saya itu suka banget menghayal, memikirkan kejadian secara detail. misalnya nih, saya mau bikin acara, saya ngerti banget sama acara itu, nah, dikepala saya udah muncul beragam hal, sampai kedetail-detail kejadian, padahal kegiatannya belum dilaksanakan. lemahnya saya, gambaran detail itu hanya muncul sesaat, lalu hilang. saya lupa. menurut saya, kelemahan ini terletak pada ketidakmampuan mengeksekusi rencana. heu
3. entah karena sifat saya yang plegma melan, atau karena didikan lingkungan, dari dulu saya terbiasa gerak dalam perintah, terutama untuk hal-hal yang belum pernah saya ikuti dan saya tidak pernah terlibat di dalamnya hingga saya tidak punya gambaran. maka saya, akan menunggu arahan, perintah..kerja dengan saya, harus menggunakan garis instruksi.
4. saya selalu menyepelekan masalah. ketika saya merasa tidak nyaman, maka saya akan bertanya pada diri saya sendiri, 'kamu mau terlibat, atau membiarkan?'..ketika jawabannya membiarkan, saya akan jadi orang paling cuek sedunia. karena seringkali saya berfikir, buat apa merepotkan diri sendiri dengan masalah yang kadang gak berarti. misalnya, ada orang yang salah sama saya, ya udah, saya akan langsung melupakan dan memaafkan. tapi jika diri saya berkata 'saya harus peduli' maka saya akan menjadi orang yang perhatian. selama masalahnya belum selesai, saya akan terus memikirkan masalah itu. mungkin hal ini lah yang membuat saya selalu merasa terbebani, padahal saya tidak berbuat apa-apa. biasanya ini menyangkut sikap dan perasaan orang lain. ketika saya melakukan sesuatu dan orang itu berubah rona wajahnya, maka saya akan terus memikirkan dan merasa bersalah seolah-olah saya telah membuatnya tersinggung.
5. saya bukanlah orang yang menyenangkan. saya tidak bisa diajak ber haha hihi, atau diskusi karena pengetahuan saya yang cetek, ditambah lagi saya sering melupakan sesuatu, banyak hal malah.
6. saya adalah orang yang setia tapi mudah bosan. gambaran gampangnya, hampir dua bulan ini, sarapan saya (klo saya sarapan) asalah bubur ayam madura dengan porsi setengah dan sate hati..ituuuu terus, tanpa berubah menu. sampai-sampai mas nya tau, campuran bubur saya. kemarin juga, saya selalu beli siomay tiap hari dengan menu yang lagi-lagi sama. mungkin mba penjaga nya udah bosan melihat saya. tapi begitulah, kalau saya suka sesuatu, saya akan menyukainya terus hingga waktu tertentu. ketika jenuh, saya akan beralih untuk mencari yang lain. dilain sisi, saya adalah orang yang gampang merasa bosan. di kosan, saya adalah orang tersering yang mengatur ulang posisi tempat tidur, meja belajar dan lemari di kamar. liburan kemarin, saya belajar merajut, tapi tidak selesai karena saya bosan. di saat-saat tertentu, saya juga kadang merasa bosan dengan orang lain...#parah
7. saya adalah orang yang cengeng. saya sering kali pakai hati ketika berinteraksi dengan orang lain, tapi bukan itu yang membuat saya sering menangis. bagi saya, menangis adalah kebutuhan. ketika saya sedang terhimpit masalah yang berat dan bertumpuk, maka saya akan lari menangis. kadang, tanpa masalah pun, kalau saya sudah terlalu sibuk dengan dunia diluar siri saya, maka saya akan mencari-cari suasana agar saya bisa menangis. dengan begitu saya bisa bicara dengan diri saya sendiri, dan setelahnya saya akan merasa plong.
8. saya tidak berani menyampaikan sesuatu ditempat umum, terutama ketika saya merasa seperti oarang asing. ketika saya harus angkat bicara, saya akan gemetar bahkan detak jatung saya seolah berhenti dan air liur seperti nyangkut ditenggorokan, tidak bisa di telan. saya akan berani bicara, ketika saya sudah merasa nyaman, atau berhadapan langsung dengan orangnya. mungkin salah satu faktornya adalah sifat minder saya tentang bahasa, terutama bahasa daerah yang masih sering terbawa-bawa.
9. saya tidak pernah bisa menegur atau marah pada seseorang secara langsung atau di tempat umum. saya tidak bisa mengeluarkan kata-kata, jantung saya berpacu cepat, tubuh saya lemah dan air mata saya menetes. begitulah terus setiapkali saya emosi, saya akan memarahinya dalam hati. seolah-olah bicara dengan orang yang bersangkutan dari hati kehati. meskipun ujung-ujungnya saya menangis, tapi setidaknya, lidah saya tidak akan menyakiti orang.
10. saya bukan orang yang terlalu bersih, tapi juga bukan orang yang terlalu kotor. bagi saya, tiduran di lantai itu biasa. jajan sembarangan itu gak apa-apa. entahlah, mungkin karena saya selalu memicu diri sendiri untuk tidak manja. jangan sampai, kena kotoran dikit langsung sakit.
11. dulu, sebelum saya merasakan kuliah semester 5, saya adalah penggila novel. saya tidak akan berhenti membacanya hingga tamat. gak makan, gak mandi, bahkan malas kuliah. hanya shalat yang tidak saya tinggalkan. rasanya, klo baca novel itu, mata gak ngantuk, perut gak laper, dan saya menjadi manusia paling apatis. saya mengacuhkan lingkungan, tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi. makanya, saya seringkali ngeborong novel disaat menjelang liburan

Itu dulu ah capek, tahun depan di sambung lagi...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,

12 Februari 2012

Hari ini, 12 Februari 2012. Tepat pukul 9.00 Hp ku berbunyi. Reminder, 'My'...'My' bukan berarti kepunyaanku, ia adalah sebuah nama. Nama yang membuatku iri karna ibadanya. Nama yang membuatku terpacu untuk menyamainya. Nama yang membuatku tenang melihat keanggunannya. Nama yang bergelut dalam ingatanku sebagai sahabat. Tak banyak kata yang dapatku ucap. Tak satupun kado yang dapat ku kirim. Pun peluk hangat tanda bahagia. Hanya doa-doa cinta yang Insyaallah penuh keberkahan untuk dia yang tengah melangkahi umur 19 tahun.Untuk dia yang berlatih menjadi perempuan. Untuk dia yang belajar jadi wanita. Untuk dia, FEBRIA RAHMI..

Perpisahan Embun dan Daun

Sepagi ini, telah ku dengar tangis rerumputan di halaman depan. Ini pasti tentang perpisahan. Lagi-lagi, sang Embun harus melambaikan tangan. Mengucapkan salam. Berlalu seiring waktu, mengantarkan mentari menghangatkan bumi. Sudah kukatakan. Begitulah yang terjadi, berkali-kali, disetiap pagi. Perpisahan Embun dan Daun, pada akhirnya akan berakhir sama. Ketika malam semakin matang, dingin menjalari tiap sudut udara, tetes-tetes air itu menjelma begitu manisnya, menghias ranting, menghias rumput, menghijau bersama daun.  Pertemuan yang singkat, akan segera berakhir, pada kekagumanku yang kesekiankalinya. Tapi tahukah? Meski berpisah adalah kepastian, tapi rumput, daun dan ranting memilih tak bergeming. Mereka terus setia mengeja doa, doa yanga sama dilantunkan setiap harinya. 'Bertemu embun di ujung daun'. Dan kristal pagi itu pun pergi. Maka aku, kembali menyaksikan, tangis pilu rumput di halaman.Ia ikhlas, hanya berharap hari cepat berlalu. Menghitung detik u