Langsung ke konten utama

gentan ~ liburan

oke, saat nya bercerita...

ucapkan Alhamdulilaah....makasih banyak ya Allah...

di minggu-minggu yang kurasa cukup berat ini, ternyata semua bisa dilalui dengan senyuman.
yup, minggu-minggu Ujian Akhir Semester di IPB.. meskipun besok tetap masih ada ujian, tapi perasaanku udah lega rasanya, terutama setelah menghadapi Genetika Tanaman (gentan), salah satu mata kuliah mayor ku yang menjadi dasar untuk mata kuliah-mata kuliah selanjutnya.

berkutat dengan buku gentan selama dua hari ini, menyadarkan ku tentang kelemahan yang selama ini ku hadapi dalam belajar. prinsipnya, aku bukan gak bisa hitung-hitungan sebagaimana yang aku kira, bahkan lebih dari itu, aku mengalami kesulitan dalam pelajaran yang gak riil. gak cuma matematika, kalkulus, atau fisika, genetika tanaman pun sulit ku cerna. gimana ya caranya, membayangkan sesuatu yang belum pernah kulihat? membayang kan hal rumit yang ukurannya diluar ambang batas penglihatan ku?

sebenarnya, kemampuan dalam mencerna pelajaran itu, dipengaruhi apa sih? rasanya, ada sesuatu yang membuatku gak bisa memahami hal-hal mengenai angka. aku kesulitan mengembangkan logika dan imajinasiku ketika kode 1-2-3-4..dst berpendar dihadapanku. lain hal nya ketika aku belajar biologi, terlebih sistem tubuh manusia. aku bisa merangkai pelajaran itu menjadi sebuah cerita, sesuatu yang menarik agaknya. tapi, hal-hal seperti ini baru aku sadari ketika aku sudah memasuki tahun kedua ku disini. ya, ketika Ujian Tengah Semester gentan, sekitar 2 bulan yang lalu. ketika dosen bercerita, menjelaskan materi kuliah, aku benar-benar memperhatikan. bisa dibilang aku 'nyambung' dengan apa yang dosen itu jelaskan. tapi ketika berhadapan dengan ujian, tak sedikit pun materi itu ku ingat, bahkan judul materi gentan pun aku gak ingat. apa benar, otak kiri ku yang lemah? bagaimana cara memperbaikinya?
hmm, sepertinya ini PR untukku...

oke, lupakan ujian, lupakan gentan untuk sementara waktu.. 
kini saat nya merancang agenda untuk liburan.. berhubung liburan kali ini aku gak pulang, cuma di kosan aja...maka, ada beberapa agenda yang ingin ku kerjakan. didaftar pertama, ada novel yang udah lama ingin sekali ku baca. mungkin teman-teman udah membacanya, semua novel yang baru ku beli adalah novel-novelnya tere-liye, novelis kesukaanku. sebenarnya, sudah lama ku irik-lirik novel tsb, tapi karena kemarin-kemarin kantong lagi seret, jadi yaaah, terpaksa puasa pandangan. :D

selanjutnya, aku ingin menyulam lagi kayak dulu. kata dokter yang beberapa hari lalu kutemui, orang yang suka menyulam itu, otot telapak tangannya lebih terbentuk. selain itu, aku udah cukup lama gak menyulam, jadi kangen..kapan ya mau beli perlengkapannya??

di urutan ketiga, agendaku adalah mencari ide, mempersiapkan referensi untuk PKM GT. soalnya, kemarin sempat di ajakin takbir..nah, berhubung, proposalnya dikumpul februari ini, maka harus mulai dikerjakan dalam liburan.

di daftar berikutnya, ada agenda untuk menulis. ya, menulis. udah lama banget rasanya gak nulis sesuatu yang sedikit serius, maksudnya, bukan cuma di blog atau untuk update status. bismillah, mudah-mudahan bisa n moga kebiasaanku yang mudah bosan sementara ini menghilang..

sebenarnya, sempat ada keinginan juga sih untuk magang, tapi rasanya aku gak sanggup kerja dari pagi hingga sore hari. takutnya, aku kurang menikmati liburanku yang jarang-jarang ini. juga, takut agenda yang lain terbengkalai... untuk teman-teman yang mau magang, yang semangat ya, rajin-rajin, n jaga kesehatan..jangan lupa, buah-buah dari kebunnya juga di bawa ke kampus... oke?

sekian dulu untuk malam ini, sampai ketemu disuasana menyenangkan lainnya...
assalamu'alaikum...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,

12 Februari 2012

Hari ini, 12 Februari 2012. Tepat pukul 9.00 Hp ku berbunyi. Reminder, 'My'...'My' bukan berarti kepunyaanku, ia adalah sebuah nama. Nama yang membuatku iri karna ibadanya. Nama yang membuatku terpacu untuk menyamainya. Nama yang membuatku tenang melihat keanggunannya. Nama yang bergelut dalam ingatanku sebagai sahabat. Tak banyak kata yang dapatku ucap. Tak satupun kado yang dapat ku kirim. Pun peluk hangat tanda bahagia. Hanya doa-doa cinta yang Insyaallah penuh keberkahan untuk dia yang tengah melangkahi umur 19 tahun.Untuk dia yang berlatih menjadi perempuan. Untuk dia yang belajar jadi wanita. Untuk dia, FEBRIA RAHMI..

Perpisahan Embun dan Daun

Sepagi ini, telah ku dengar tangis rerumputan di halaman depan. Ini pasti tentang perpisahan. Lagi-lagi, sang Embun harus melambaikan tangan. Mengucapkan salam. Berlalu seiring waktu, mengantarkan mentari menghangatkan bumi. Sudah kukatakan. Begitulah yang terjadi, berkali-kali, disetiap pagi. Perpisahan Embun dan Daun, pada akhirnya akan berakhir sama. Ketika malam semakin matang, dingin menjalari tiap sudut udara, tetes-tetes air itu menjelma begitu manisnya, menghias ranting, menghias rumput, menghijau bersama daun.  Pertemuan yang singkat, akan segera berakhir, pada kekagumanku yang kesekiankalinya. Tapi tahukah? Meski berpisah adalah kepastian, tapi rumput, daun dan ranting memilih tak bergeming. Mereka terus setia mengeja doa, doa yanga sama dilantunkan setiap harinya. 'Bertemu embun di ujung daun'. Dan kristal pagi itu pun pergi. Maka aku, kembali menyaksikan, tangis pilu rumput di halaman.Ia ikhlas, hanya berharap hari cepat berlalu. Menghitung detik u