Lama juga gak nulis disini...Terhalang UAS kayaknya..atau karena emang lagi malas? Tapi, yaaa Bimilllah aja deh..
Kali ini bercerita tentang sakit..
Sakit??
Aku jadi ingat, ketika empat tahun lalu, tepatnya ketika aku tengah duduk di bangku SMA kelas 1, guruku bertanya, "Tika, coba sebutkan nikmat yang telah kamu dapatkan dari awal berangkat ke sekolah tadi!"
Spontan aku menjawab dengan muka polos ternganga, "Sakit, Pak..." mendengar jawabanku, teman-teman pada tertawa..Mungkin mereka menganggap aku menjawab pertanyaan itu dengan bercanda, karena hari itu aku memang lagi flu. Kemudian, dengan bijak, guruku menjelaskan, bahwa jawabanku itu benar.
Sakit, adalah salah satu nikmat. Dengan sakit, kita bisa mengerti nikmat sehat.. Coba saja kita terlahir sebagai manusia super yang tidak pernah sakit seperti Fir'un, mungkin kita akan congkak, lantas mengaku sebagai Tuhan. Ah, seandainya sakit itu tidak ada, mungkin kelenjar air mata tak akan berfungsi, kita tak pernah menangis, mungkin hati ini akan mengeras.
Selain itu, sakit juga nikmat karena ia adalah sarana penggugur dosa. Cukup dengan ikhlas, dosa kita akan berguguran disetiap deraan rasa sakit itu.
So, benarkah sakit itu nikmat?
Bahkan jika ternyata kamu di uji dengan TBC stadium 3?
atau mungkin penyakit jantung, Aritmia?
Bagaimana kalau ketika kamu sakit, tak ada teman yang menjaga, tak ada uang untuk berobat, tak ada makanan untuk dikonsumsi?
Masihkah, sakit itu nikmat??
Bu dokter pun bertanya, "Bukankah kamu wanita muslimah? Tau agama kan? Tau dong, kalau kewajiban kita menjaga amanah Allah? tubuh mu ini amanah, kenapa masih gak dijaga? makan gak teratur, minum air putih jarang, makan sayur dan buah cuma kalau ingat."
Ah, sakit. kami tak ingin menangis menghadapi mu. Kami pasti kuat, merubah anggapan, dirimu adalah nikmat. Nikmat bagi orang yang hidup. Nikmat, selagi sakit sakaratul maut itu belum menghampiri. Terlebih, ada mereka disini, yang selalu menemani, disetiap sakit yang kami rasa...
Nanti, ketika sembuh kembali memegang kendali, kan kami teriakkan
Kali ini bercerita tentang sakit..
Sakit??
Aku jadi ingat, ketika empat tahun lalu, tepatnya ketika aku tengah duduk di bangku SMA kelas 1, guruku bertanya, "Tika, coba sebutkan nikmat yang telah kamu dapatkan dari awal berangkat ke sekolah tadi!"
Spontan aku menjawab dengan muka polos ternganga, "Sakit, Pak..." mendengar jawabanku, teman-teman pada tertawa..Mungkin mereka menganggap aku menjawab pertanyaan itu dengan bercanda, karena hari itu aku memang lagi flu. Kemudian, dengan bijak, guruku menjelaskan, bahwa jawabanku itu benar.
Sakit, adalah salah satu nikmat. Dengan sakit, kita bisa mengerti nikmat sehat.. Coba saja kita terlahir sebagai manusia super yang tidak pernah sakit seperti Fir'un, mungkin kita akan congkak, lantas mengaku sebagai Tuhan. Ah, seandainya sakit itu tidak ada, mungkin kelenjar air mata tak akan berfungsi, kita tak pernah menangis, mungkin hati ini akan mengeras.
Selain itu, sakit juga nikmat karena ia adalah sarana penggugur dosa. Cukup dengan ikhlas, dosa kita akan berguguran disetiap deraan rasa sakit itu.
So, benarkah sakit itu nikmat?
Bahkan jika ternyata kamu di uji dengan TBC stadium 3?
atau mungkin penyakit jantung, Aritmia?
Bagaimana kalau ketika kamu sakit, tak ada teman yang menjaga, tak ada uang untuk berobat, tak ada makanan untuk dikonsumsi?
Masihkah, sakit itu nikmat??
Bu dokter pun bertanya, "Bukankah kamu wanita muslimah? Tau agama kan? Tau dong, kalau kewajiban kita menjaga amanah Allah? tubuh mu ini amanah, kenapa masih gak dijaga? makan gak teratur, minum air putih jarang, makan sayur dan buah cuma kalau ingat."
Ah, sakit. kami tak ingin menangis menghadapi mu. Kami pasti kuat, merubah anggapan, dirimu adalah nikmat. Nikmat bagi orang yang hidup. Nikmat, selagi sakit sakaratul maut itu belum menghampiri. Terlebih, ada mereka disini, yang selalu menemani, disetiap sakit yang kami rasa...
Nanti, ketika sembuh kembali memegang kendali, kan kami teriakkan
SAKIIIITTTT, KAU ADALAH NIKMAT TERINDAAAAHHH...
Komentar
Posting Komentar