Langsung ke konten utama

Bila Rindu Mulai Menyapa

terngiang kembali ucapan guruku disuatu hari yang kering, dingin berangin.

menjadi anak rantau itu harus kuat. kuat menahan perasaan. kuat mengimbangi rasa sakit. kuat menjadi ia yang tak biasa. sungguh, mahasiswa itu harusnya tak boleh pulang hingga ia menyelesaikan tugasnya. empat tahun, bukan waktu yang singkat.
baru satu tahun kurang, dan masih ada dua tahun lagi.
harus kuat. mengentas rindu pada pangeran kecilku yang tengah menjalani masa emasnya. menahan rasa melihat ia bertingkah lucu dan tak disangka-sangka.
harus sanggup. manahan rindu pada jagoanku yang tampan. sangat ingin menjaganya dari sakit yang menyakitkan. mengelus lembut rambutnya sambil bercerita tentang perjalanan masa remajanya.
harus bisa. memendam rindu pada pahlawan kecilku yang tegas. melihat ia berseragam abu di pagi hari dengan membawa cerita disore hari,berjalan dikeramba sambil memberi makan ikan-ikan kecil kami.
harus rela. membungkus rindu untuk mawarku yang tengah merekah dan butuh petunjuk arah. andai kami sama, tentu akan lebih mudah mengetahui inginnya, fikirnya, hati dan emosinya.


dan adalah kedua surgaku yang sungguh sangat ingin aku peluk cium, berharap tak sedikitpun rasa kecewa dalam hatinya tentang kami yangbelum jua dewasa. semoga kasih sayang Allah SWT, mengiringi pjatuhnya peluh ikhlas dari dahi orang tuaku..


Komentar

  1. Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
    tetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,

---Wanita-Wanita Cantik, Sahabatku---

e NURULITA SARI pertama kali bertemu, kesan nya :"ni orang kok ceria banget ya? jalannya selalu semagat, tebar senyum sana sini, say 'hi' kanan kiri.." kesini nya malah ketauan, lita tu suka galau juga. tapi punya cara sendiri untuk mengatasinya seperti menyendiri di kampus, lama-lama mandangin hujan atau dengerin musik. mafo nya adalah bakso n pisang bakar coklat. keterangan lebih lanjut, hubungi orang nya sendiri.. WIDA WARDATI HUMAIRO cewek yang suka warna ungu ini adalah cewek yang lembuuut banget. dulunya sih dia anak yang tomboy. hobi nya, ya yang berhubuungan dengan ketomboyan seperti manjat-manjat, lari-lari, main kelereng dll, tapi itu dulu.. sekarang ia menjelma jadi gadis sesuai dengan namnya, wardati humairo, mawar yang kemerah-merahan. CATUR PUTRI PANGESTIKA :    FIKRI MUKHLISINA LATIEF anak pinter satu ini, si calon dokter hewan adalah  sahabatku yang dewasa. meski begitu, ia tetap sama narsisnya dengan kami. pecinta korea juga

Jendela Kaca

Dari jendela kaca, bias embun menyapa pagi. Diantara petak-petak jendela kaca, mengintip sedikit sinar surya dalam helaian-helaian panjang. Pada terawang jendela kaca, aku nikmati senyummu disana, di ruang berbeda antara dua jendela kaca.