Lelah?
Pasti.
Bahkan jika bukan dirimu yang mengembannya.
Menyerah?
Bukan.
Karena komitmenmu untuk bertahan.
Walau akhirnya
Kau harus berkata
‘capek’
mengingat,
Lelahmu ketika harus mengurus begitu banyak kepala.
Lelahmu ketika mereka bawel bertanya
pun jua tugas akademik yang mendera
mungkin mereka tak pernah mengerti si Plegmatis
maka kita coba memahami dia yang koleris
bukan kini, tapi nanti, semuanya tak ayal menjelma romantis.
meski diawal selalu berhias tawa dan tangis.
dan kau, selalu lulus uji, Saudariku...
***
Kawan,andai mentari esok, enggan bersinar
Jangan terus kaumenutup mata
Karna di belokan sana
Cahaya masa depan
Menyingsing menyambut kedatanganmu
Kawan, ketika kau gamang menatap gelombang kehidupan
Jangan lantas kau menunduk dan berpaling
Ada aku dan genggaman tangan kita
Yang kan jadi dayung bagi perahu perjuanganmu
Kawan, jika cinta yang semu telah mengkhianatimu
Membuatmu terluka dan trauma,
Jangan kau dendam dalam bara yang nyala
Masih ada cinta kami disini
Juga cinta hakiki dari Tuhan pembolak balik hati.
Komentar
Posting Komentar