Langsung ke konten utama

Lembayung Jingga

waaaa, ternyata udah lama juga gak nulis disini. udah lama gak cerita banyak hal. mulai dari cerita yang bagus-bagus dulu deh.

ini tentang jingga. tentang lembayung.
aaahhh, sudah berbulan-bulan aku menunggunya disudut jendela. menatap ke langit di ufuk barat. berharap-harap ia menampakkan diri. membawaku ke dunia yang orange. hmm, indahnya.

dan kemarin lusa ia muncul. benar-benar jingga. menghadirkan perasaan tenang, mengalirkan syukur dari dua bibir yang kadang kering.

jingga itu, juga sering hadir, ketika aku sedih. ketika aku tertawa. ketika aku masih merasa ada dia disana. aduuuh, bagaimanalah tidak akan menyebut namanya disetiap jingga? bukan kah dulu, ia datang bersama lembayung?
setahun lalu. dikosan yang baru. dari tempat jemuran. dari jendela dapur. aku menghadirkannya dalam wajah senja, hingga ku dapati ia disana. tersenyum di detik-detik terakhir. disaat aku hampir berpaling. disaat aku merasa, tak ada yang indah dari langit sore hari, dan harapan itu hanya selembar keinginan tertolak.

dan ternyata, semua itu hanya tentang menunggu. tentang sabar. tentang percaya. mungkin nanti. dibulan-bulan akhir, dipenghujung waktu. bahkan kepergiannya mungkin akan disambut dengan rembulan. ya, meski jingga pergi, masih ada bulan di sudut langit.

untuk itu semua aku bersyukur masih memiliki jendela, meski kecil. memiliki jendela yang mengantarku melihat lembayung senja, melihat dia bersama jingga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,

---Wanita-Wanita Cantik, Sahabatku---

e NURULITA SARI pertama kali bertemu, kesan nya :"ni orang kok ceria banget ya? jalannya selalu semagat, tebar senyum sana sini, say 'hi' kanan kiri.." kesini nya malah ketauan, lita tu suka galau juga. tapi punya cara sendiri untuk mengatasinya seperti menyendiri di kampus, lama-lama mandangin hujan atau dengerin musik. mafo nya adalah bakso n pisang bakar coklat. keterangan lebih lanjut, hubungi orang nya sendiri.. WIDA WARDATI HUMAIRO cewek yang suka warna ungu ini adalah cewek yang lembuuut banget. dulunya sih dia anak yang tomboy. hobi nya, ya yang berhubuungan dengan ketomboyan seperti manjat-manjat, lari-lari, main kelereng dll, tapi itu dulu.. sekarang ia menjelma jadi gadis sesuai dengan namnya, wardati humairo, mawar yang kemerah-merahan. CATUR PUTRI PANGESTIKA :    FIKRI MUKHLISINA LATIEF anak pinter satu ini, si calon dokter hewan adalah  sahabatku yang dewasa. meski begitu, ia tetap sama narsisnya dengan kami. pecinta korea juga

Jendela Kaca

Dari jendela kaca, bias embun menyapa pagi. Diantara petak-petak jendela kaca, mengintip sedikit sinar surya dalam helaian-helaian panjang. Pada terawang jendela kaca, aku nikmati senyummu disana, di ruang berbeda antara dua jendela kaca.