Langsung ke konten utama

mau nggalau lagi ah....!

ngapain aja aku hari ini?
melakukan hal yang spesial?
gak juga...

dimulai dari tadi pagi, aku telat bangun..baru bangun tu jam 5.00...abis shalat subuh, ku buka ntbook..(lagi?) awalnya sih pengen nyelesein proposal PKM yang harus aku revisi hampir semua bagian pentingnya, tapi ternyata, proposalku itu terbawa k alam mimpi...beneran...
bangun2, ku lihat jam...
06.00
aku buru-buru bersiap untuk kuliah...sampai di kebun percobaan leuikopo, ternyata teman-teman sibuk menghapal...ada kuis...dan aku belum belajar sama sekali...soal-soal kuis, tidak semuanya ku kerjaakn...hanya semampunya...
kembali ke sawah membuat perasaanku sedikit membaik...tapi diakhir pelajaran berkebun ini, kami di marahi sama dosen gara-gara menaburkan kapur diatas daun-daun kacang tanah...waah, pengalaman banget tu...
 berikutnya, aku kembali ke kosan...nyantai..makan lontonga padang yang semalam aku idam-idamkan...buka facebook dan nyari2 gambar bunga di google...hingga akhirnya aku sadar, jam udah nunjukin jam 11.15..jadwalnya mentoring..oups telat...
nyampe di kosan MR ku, ternyata teman-teman yang lain juga baru datang...fiiiuuhhh..
3,5 jam kami bersama...sharing, nonton video, berbagi ilmu dan curhat...
pertemuan ditutup...aku keinget untuk ke kampus meminta tanda tangan dosen pembimbing ku...tapi sayang, beliau sudah pulang...komdik juga udah tutup...padahal ini adalah batas pengumpulan..kembali, ku telfon MR ku minta pendapat...beliau menyarankan untuk menanyakan paad teman2ku..subhanallah,,,tak satu pun dari mereka yang membalas...padahal aku tengah berada diantara dilema besar, maju atau menundanya...
akhirnya, dengan langkah gontai, aku melangkah meningagalkan kampus...di jalan sempat bertemu dengan kakak kelas yang baru pulang dari luar negeri...hmm, sedikit terhibur..entah kenapa, sepanjang perjalananku dari kampus k kosan, aku selalu bertemu dengan anak-anak minang...kebetulan yang jarang sekali terjadi....sampainya di kosan,  aku buat sebuah keputusan, aku akan menunda PKM ini hingga tahun depan...BISMILLAH...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Salah dengan IPB? (versi tidak serius)

selasa siang, pukul 13.00 kuliah Ilmu Tanaman Pangan pun dimulai. bu Desta membuka laptopnya dan menjelaskan apa saja tanaman pangan di Indonesia. menarik? tentu saja, buktinya aku gak ngantuk atau mencoba untuk ngantuk. 15 menit. buku-buku mulai berayun konstan, menjadi kipas yang diharap memancarkan udara segar. ruangan yang lumayan besar ini memang penuh berisi orang. tentu saja, tiap-tiap mereka mengeluarkan panas tubuhnya. jadilah, suasana semakin panas. sebenarnya aku yang duduk nomor dua dari depan tidak terlalu merasa gerah, hanya saja, ketika bu Desta mulai angkat suara tentang kondisi ruangan, aku pun jadi ikut gelisah, merasa tak nyaman. 'tolong sebutkan dong, kekurangan apa yang kalian rasakan tentang IPB?' semula, teman-teman yang kurasa udah pada ketiduran spontan menjawab. ada yang bilang,'IPB jauh dari mana-mana bu', 'IPB bangunannya jelek', 'IPB itu kotor bu', 'di IPB susah dapat nilai bagus bu',' kuliah di IPB panas,

12 Februari 2012

Hari ini, 12 Februari 2012. Tepat pukul 9.00 Hp ku berbunyi. Reminder, 'My'...'My' bukan berarti kepunyaanku, ia adalah sebuah nama. Nama yang membuatku iri karna ibadanya. Nama yang membuatku terpacu untuk menyamainya. Nama yang membuatku tenang melihat keanggunannya. Nama yang bergelut dalam ingatanku sebagai sahabat. Tak banyak kata yang dapatku ucap. Tak satupun kado yang dapat ku kirim. Pun peluk hangat tanda bahagia. Hanya doa-doa cinta yang Insyaallah penuh keberkahan untuk dia yang tengah melangkahi umur 19 tahun.Untuk dia yang berlatih menjadi perempuan. Untuk dia yang belajar jadi wanita. Untuk dia, FEBRIA RAHMI..

Perpisahan Embun dan Daun

Sepagi ini, telah ku dengar tangis rerumputan di halaman depan. Ini pasti tentang perpisahan. Lagi-lagi, sang Embun harus melambaikan tangan. Mengucapkan salam. Berlalu seiring waktu, mengantarkan mentari menghangatkan bumi. Sudah kukatakan. Begitulah yang terjadi, berkali-kali, disetiap pagi. Perpisahan Embun dan Daun, pada akhirnya akan berakhir sama. Ketika malam semakin matang, dingin menjalari tiap sudut udara, tetes-tetes air itu menjelma begitu manisnya, menghias ranting, menghias rumput, menghijau bersama daun.  Pertemuan yang singkat, akan segera berakhir, pada kekagumanku yang kesekiankalinya. Tapi tahukah? Meski berpisah adalah kepastian, tapi rumput, daun dan ranting memilih tak bergeming. Mereka terus setia mengeja doa, doa yanga sama dilantunkan setiap harinya. 'Bertemu embun di ujung daun'. Dan kristal pagi itu pun pergi. Maka aku, kembali menyaksikan, tangis pilu rumput di halaman.Ia ikhlas, hanya berharap hari cepat berlalu. Menghitung detik u